Abstract :
PERAN PUJIAN DAN PENYEMBAHAN DALAM IBADAH KEBAKTIAN
KEBANGUNAN ROH TERHADAP JEMAATNYA DI GEREJA GBI
KELUARGA ALLAH SURAKARTA (Astika
Mahanani, 2014) Skripsi Program
Studi S-1, Jurusan Etnomusikologi, Fakulta
s Seni Pertunjukan, Institut Seni
Indonesia Surakarta.
Penelitiani ini bertujuan untuk me
ngungkapkan permasalahan tentang Peran
Nyanyian Puji-Pujian Penyembahan guna memberi klarifikasi kepada para
masyarakat Kristiani khususnya di Sura
karta. Ibadah Kebaktian Kebangunan Roh
merupakan ibadah yang berbeda dengan ib
adah pada umumnya karena Ibadah
Kebaktian Kebangunan Roh hanya d
ilaksanakan setelah Paskah.
Dalam penelitian ini peneliti mengguna
kan metode deskriptif kualitatif,
hal ini dilakukan dengan tu
juan untuk mempermudah pengumpulan data secara
akurat dan sesuai apa yang direncanaka
n. Data yang dipergunakan sebagai bahan
analisis diperoleh dari tiga sumber
yakni sumber pustaka, wawancara dan
rekaman baik rekaman audio maupun audi
o visual. Sumber pustaka dipergunakan
untuk mengetahui konsep-konsep, panda
ngan maupun latarbelakang tentang
peran musik dalam ibadah Kebaktian Kebangunan Roh, yang telah ditulis dalam
buku-buku tercetak, majalah, maupun surat kaba
r. Lebih lanjut
diperkuat dengan
hasil wawancara kepada para narasumber
yang terlibat dalam ibadah Kebaktian
Kebangunan Roh. Sementara itu sumber
rekaman dipergunakan untuk melihat
kembali peran musik dalam ibadah tersebut. Untuk mencapai sasaran dalam kajian
ini dipergunakan pendekatan pokok etnomusikologi dengan meminjam teori,
psikologi sebagai ilmu bantu.
Hasil penelitian menunjukkan bahw
a Peran Pujian dan Penyembahan
dalam Ibadah Kebaktian Kebangunan Roh
Terhadap Jemaatnya di Gereja GBI
Keluarga Allah Surakarta berpengaruh positif dan sangat dinanti oleh para jemaat.
Ibadah ini juga dilatarbelakangi ol
eh kepercayaan jemaat untuk merasakan
baptisan Roh secara pribadi.
Ibadah Kebaktian Kebangunan Roh merupakan ibadah khusus yang
diadakan setelah Kebangkitan Yesus Kris
tus ke Surga. Nyanyian yang dikenal
dalam kebaktian ini adalah Pujian dan Penyembahan. Pujian sebagai pengantar
masuk ke dalam Penyembahan. Dalam kebaktian ini juga terdapat ekspresi yang
unik dan berbeda dengan kebaktian yang
lainnya. Ibadah Kebaktian Kebangunan
Roh diselenggarakan sepuluh hari terus-menerus.
Ibadah Kebaktian kebangunan Roh me
rupakan gerakan kaum Kharismatik
dan Pentakosta. Jemaat meyakini dalam kebaktian ini terjadi pemulihan secara
ilahi terdapat pula melalui kepenuhan Roh
Kudus sebagai baptisan Rohani. Pada
saat terjadi kepenuhan jemaat berbicara dengan bahasa Roh, yang tidak dapat
ditasbihkan. Bahasa Roh menjadi bahasa
sandi antara jemaat dengan Tuhan.
Keywords:
KKR, Ekspresi Penyembahan, Kepenuhan