Abstract :
TEKNIK PERMAINAN MUSIK SAPEQ DALAM BUDAYA
MASYARAKAT SUKU DAYAK BAHAU (Yulius Jalung Huvat, 2014): Skripsi
Program Studi S
-1 Etnomusikologi, Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni
Indonesia Surakarta.
Skripsi
ini dilatar belakangi oleh ketertarikan penulis terhadap musik
tradisi N
usantara khusnya musik tradisi S
uku Dayak Bahau di Kalimantan Timur,
yaitu musik
sapeq
. Keunikan dan keindahan serta minimnya studi literatur tentang
kes
enian
-kesnian tradisi orang Bahau menjadi dasar penelitian ini dilakukan.
Persoalan
-persoalan yang diungkap dalam penelitian ini adalah: (1)
mengapa orang Bahau dalam proses regenerasi keseniannya (khusus musik
sapeq
)
masih mempertahankan metode pembelaja
ran secara
oral
dan
aural
; (2) mengapa
teknik penting dikuasai oleh seorang pemain
sapeq
; (3) bagaiman teknik
memainkan musik
sapeq
itu sendiri.
Untuk menjawab persoalan tersebut
,
penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan mengadopsi konsep tentang
metode pembelajaran
oral
dan
aural transmission
dari Boni C Wade,
konsep
-
konsep teknik pembel
ajaran
seni dan isi gagasan seni dari Jakob Sumardjo, serta
konsep
-konsep disiplin Etnomusikologi yang menggarap musik lewat kebiasaan
budayanya (
cultural habit
)
dari Sri Hastanto.
Hasil temuan pada skripsi ini
diperoleh melalui wawancara dan studi pustaka dan akan disajikan secara
deskriptif.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, kebertahanan metode
-metode
oral dan aural dalam proses pembelajaran dan regeneras
i kesenian orang Bahau
merupakan bentuk perwujudan budaya setempat. Penting
nya
penguasaan terhadap
teknik memainkan musik
sapeq
tidak terlepas dari
tradisi yang mengikatnya
dimana dapat dipahami dalam tradisi orang Bahau, persoalan
-persoalan di luar
teknik
yang berkaitan dengan etika, moral
, dan sosial masyarakatnya meru
pakan
unsur
-unsur penting yang wajib dipahami. Pemahaman tentang berbagai teknik
serta persoalan
-persoalan di
luar teknik memainkan
sapeq
di masyarakat Baha
u
menjadikan seseorang layak di
ang
gap seniman
sapeq
.