Abstract :
OPTIMALISASI KARAKTER LENSA PRIME (FIXED) SEBAGAI
PENATAAN GAMBAR TERHADAP PERUBAHAN TOKOH PADA FILM
CERITA BALADA BAYA (Agung Gunawan. 2022, hal 1-134). Laporan Tugas
Akhir Karya S-1 Program Studi Film dan Televisi, Jurusan Seni Media
Rekam, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Surakarta.
Komposisi gambar yang baik adalah ketika semua aspek aransemen dari
unsur-unsur seni dibentuk secara harmonis untuk kesatuan film. Hal tersebut
menjadi sebuah tanggung jawab seorang penata sinematografi dalam menentukan
konsep visual. Komposisi gambar dalam sebuah penciptaan film disesuaikan
dengan teknis kebutuhan dalam cerita. Film Balada Baya membingkai cerita
penyimpangan perilaku seseorang dengan susunan gambar dari pengoptimalan
lensa prime yang diharapkan memberikan pengamalan visual segar bagi penikmat
film. Penerapan secara garis besar pengoptimalan lensa prime digambarkan
menjadi bentuk pembingkaian perubahan karakter sebagai point of interest dalam
sebuah gambar. Karya tugas akhir ini bertujuan sebagai penerapan konsep
optimalisasi lensa prime dalam mendukung perubahan tokoh pada film. Proses
tugas akhir pada film Balada Baya, penciptaan film Balada Baya melalui proses
pra-produksi, produksi, dan paska-produksi. Penciptaan film Balada Baya, bentuk
komposisi gambar menggunakan teori optimalisasi lensa prime dalam
menghasilkan karya visual film yang berbeda. Konsep optimalisasi lensa prime
film Balada Baya menggunakan focal length lensa antara lain, focal length 16mm
memberikan kesan distorsi objek dan kesan landscape. Focal length 24mm yang
menggambarkan latar belakang film. Focal length 35mm difungsikan membuat
shot lebih efisien. Focal length 50mm memberikan kesan menekankan bentuk
ekspresi karakter. Focal length 85mm digunakan membuat dimensi gambar
terhadap set film.
Kata Kunci: Optimalisasi, Lensa Prime, Penataan Gambar, Balada Baya