DETAIL DOCUMENT
NGULIT SELAKA: FENOMENA SOSIAL DAN SOUNDSCAPE DESA CELUK DALAM GARAP MUSIK INOVASI
Total View This Week0
Institusion
Institut Seni Indonesia Surakarta
Author
Srayamurtikanti, Ni Nyoman
Subject
Penciptaan dan Pengkajian Seni 
Datestamp
2023-08-28 02:57:40 
Abstract :
Desa Celuk merupakan sentra kerajinan perak di Bali setelah kota Gede Yogyakarta. Kearifan lokal yang dimiliki oleh Desa Celuk adalah desain motif perak ciri khas Desa Celuk yang diminati oleh konsumen atau penikmat seni baik dari dalam maupun luar negri. Selain interpretasi artistik terhadap alam dan tumbuh-tumbuhan yang dituangkan ke benda perak, Desa Celuk memiliki pemandangan bunyi atau soundscape yang menarik. Bunyi-bunyi penyusun soundscape di Desa Celuk berasal dari proses pengerjaan perak, yaitu proses nglebur, menteng, ngeplak, nyangling, ngikir, dan molis. Hampir seluruh masyarakat desa bekerja sebagai pengerajin perak, sehingga jika didengar secara seksama, bebunyian ini seperti saling bersahut-sahutan. Namun, bunyi ini hanya menjadi bebunyian yang berlalu lalang begitu saja, karena masyarakat Desa Celuk terfokus pada komoditi seni perak dan transaksi jual beli. Hal ini menjadi menarik karena hanya dapat ditemukan di Desa Celuk. Ironisnya, kearifan lokal yang dimiliki tidak sejalan dengan realita yang terjadi saat ini. Masyarakat Desa Celuk terbuai dengan kemapanan dan segala kemudahan yang dialami. Dampak dari fenomena ini adalah tidak banyak generasi muda yang tahu dan mampu bekerja sebagai pengerajin perak, karena kurangnya edukasi tentang kearifan lokal kepada generasi penerus. Saat ini Desa Celuk kehilangan jati diri dan mengalami krisis ekonomi serta krisis mental. Karya musik inovatif Ngulit Selaka menggunakan pemandangan bunyi, motif perak, dan fenomena sosial sebagai sumber ide penciptaan. Pendekatan yang dilakukan dalam mewujudkan karya ini adalah menginterpretasi ide sumber penciptaan dengan media gamelan dan alatalat pembuatan perak. Karya ini dapat membangkitkan kembali memori kolektif kesejahteraan Desa Celuk melalui pemanggilan sound memory (memori bunyi), sehingga diharapkan dapat menjadi katalisator dalam berpikir dan bertindak, khususnya untuk masyarakat Desa Celuk. 
Institution Info

Institut Seni Indonesia Surakarta