Abstract :
Pandangan masyarakat terkait Desah yaitu suara yang dapat ditemukan
pada aktivitas seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna
penerapan desah yang bisa dijelaskan hubungannya berdasarkan
konotasi. Kata yang termasuk dalam kategori desah yaitu kata yang disisipkan huruf ?h? dengan bantuan ekspresi wajah, mata sedikit sayu,
atau gerak tubuh lainnya. Pemaknaan desah dapat ditinjau dari peristiwa,
perasaan, dan ekspresi yang diungkapkan melalui konotasi. Perbedaan
makna tersebut dapat timbul akibat dari peristiwa, pengungkapan kata,
dan sifat kehadiran. Penelitian ini dilaksanakan di Surakarta terhadap Ikif
Kawashima seorang penyanyi dangdut, menggunakan metode kualitatif
deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara,
observasi, dokumentasi, dan kepustakaan. Subjek penelitian desah
berdasarkan pandangan masyarakat. Validitas data menggunakan
triangulasi sumber dan analisis data menggunakan interaktif Miles
Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan desah
dikarenakan faktor ekspresi yaitu ruang pertunjukan dangdut sebagai
representasi suatu gagasan, dan aktualisasi yaitu pengaruh dari
kebutuhan personal penyanyi terkait eksistensi. Dampak negatif
penerapan desah adalah penilaian masyarakat yang menganggap bahwa
desah dalam pertunjukan dangdut merupakan suatu eksploitasi aktivitas seksual. Dampak positifnya penyanyi ?Ikif? melakukan desah berulang
ulang secara konsisten, sehingga melekat dengan suara lemah lembutnya
dan menjadi ciri khas. Hal ini menghantarkan dirinya menjadi populer.