DETAIL DOCUMENT
METAFORA VISUAL DEKONSTRUKSI WAYANG ALTERNATIF NEW MEDIA ART KARYA HERI DONO
Total View This Week0
Institusion
Institut Seni Indonesia Surakarta
Author
Puri, Litya Ainunning
Subject
Penciptaan dan Pengkajian Seni 
Datestamp
2023-10-10 01:08:55 
Abstract :
Wayang alternatif merupakan visual wayang yang diekspresikan secara personal oleh Heri Dono dan merupakan interpretasi metafora visual dekonstruksi yang ditampilkannya dalam setiap karyanya termasuk karya new media art. Metafora visual dekonstruksi ini menarik untuk dikaji karena dapat menjadi alternatif pengetahuan kecenderungan kekaryaan bagi seniman kontemporer Indonesia. Hal ini dapat diketahui melalui menjawab rumusan masalah, yaitu: 1) bagaimana kecenderungan visual kreasi karya Heri Dono ditilik dari jejak kesenimanan dan warna-warni kekaryaannya? 2) bagaimana metafora visual, dekonstruksi dan makna dalam kekaryaan Heri Dono khususnya dalam karya new media art? Penelitian ini menggunakan pendekatan kritik holistik dengan didukung teori kreasi dari Primadi Tabrani untuk menjawab jejak memori dan kreasi karya Heri Dono, dan teori makna semiotika Roland Barthes untuk memahami makna karya Heri Dono. Teknik metodologi yang dilakukan melalui pengumpulan data menggunakan purposive sampling dengan metode: studi artefak, wawancara, kaji dokumentasi, dan kaji pustaka. Analisis mengunakan analisis interaktif, yakni mengkomparasikan data, mengobservasi ulang, dan menyambungkan dengan analisis teori yang digunakan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Wayang alternatif merupakan kecenderungan yang muncul dalam kekaryaan Heri Dono dan merupakan deformasi memori kolektifnya dan pemikirannya tentang seni dan kehidupan. 2) Wayang merupakan metafora antrophomorphic dan bersifat kontekstual yang dipinjam sebagai replacement retorika oleh Heri Dono, dekonstruksi merupakan pertentangan Heri Dono mengenai tradisi dan modern, sedangkan makna kekaryaannya merupakan retorika pemikirannya tentang isu politis yang ada di masyarakat mengenai kebebasan berpendapat dan ketidakharmonisan yang seirama. 
Institution Info

Institut Seni Indonesia Surakarta