Abstract :
Penciptaan tugas akhir rompi kulit dengan menerapkan motif relief tanaman
seroja ini terinspirasi dari megahnya candi Borobudur yang merupakan candi
Budha terbesar di dunia yang terletak di Indonesia. Selain candi Budha terbesar
candi ini juga kaya akan pahatan reliefnya, baik relief naratif maupun relief
dekoratif yang tidak hanya sebagai ornamen hias akan tetapi menjadi simbol yang
memiliki makna mendalam salah satunya adalah tanaman lotus atau seroja.
Tanaman ini sangat berkaitan erat dengan ajaran agama Budha karena memiliki
makna sesuai ajaran sang Budha dan menjadi salah satu simbol dari ajaran Budha.
Alasan penulis untuk mengaplikasikannya pada rompi karena rompi salah satu
pakaian yang populer digunakan. Rompi kulit ini menggunakan bahan kulit samak
krom dari kulit domba dan juga kulit nabati. Berdasarkan uraian di atas, maka dalam
Tugas Akhir Karya ini penulis memilih judul ?Ekspresi Visual Relief Seroja Candi
Borobudur Pada Rompi Kulit?. Pendekatan estetika karya yang penulis gunakan
merujuk pada teori Monroe Beardsley dalam Problems in the Philosophy of
Criticism yang menjelaskan 3 ciri meliputi, kesatuan (unity), kerumitan
(complexity), dan kesungguhan (intensity). Untuk metodologi penciptaan
menggunakan teori SP. Gustami meliputi tahapan: eksplorasi, perancangan dan
perwujudan. Teknik yang digunakan yaitu teknik pahat hias, pyrography, lukis, dan
juga jahit. Untuk finishing menggunakan teknik oles. Hasil akhir karya rompi kulit
ini berjumlah empat buah dengan model sarimbit. Karya rompi kulit ini diharapkan
dapat menambah kemajemukan model dan menjadi referensi yang menumbuhkan
kreativitas yang lebih.
Kata Kunci: Rompi, Relief, Simbol