ASMAUL HUSNA SEBAGAI IDE PENCIPTAAN
RELIEF KERAMIK
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Institut Seni Indonesia Surakarta
Author
Nugroho, Nur Aziz
Subject
Kriya Seni
Datestamp
2023-10-17 05:05:10
Abstract :
Tugas akhir karya seni ini mengangkat tema Asmaul Husna sebagai ide penciptaan relief keramik. Asmaul Husna merupakan nama-nama agung Allah SWT. Penciptaan Karya Tugas Akhir ini merupakan suatu transformasi bentuk dan makna nama agung Allah SWT menjadi sebuah karya relief keramik. Teori yang digunakan dalam penciptaan karya ini menggunakan teori SP. Gustami yaitu, "Bermula dari pengembaraan jiwa dalam upaya menguak gagasan kreatif pencipta seni kriya. Kendati tidak dengan istilah yang sama, kehadiran seni kriya telah berlangsung dalam kurun waktu panjang, yaitu sejak masa kehidupan berburu dan meramu, diusul kehidupan menetap dan tradisional, sampai pada zaman modern dan era global. Kehadiran seni kriya terkait keperluan hidup sehari-hari, khususnya sarana kebutuhan jasmani dan rohani. Hasilnya diperlukan masyarakat secara terus menerus, sehingga pembuatannya berlangsung turun temurun dan menjadi tradisi. Sudah tentu disertai adanya penyempurnaan, perubahan, dan perkembangan". Metodologi Penciptaan menggunakan metode dari SP. Gustami meliputi tahapan: Eksplorasi, Perancangan, Perwujudan. Karya yang diciptakan berjumlah lima buah relief yang dibentuk meggunakan teknik cetak tekan dan teknik slab (lempengan). Pembakaran karya dilakukan mencapai suhu 1150 derajat celcius, selama 8 jam dengan teknik pewarnaan menggunakan Epoxy, pigmen dan transparan glasir.
Tugas akhir karya seni ini mengangkat tema Asmaul Husna sebagai ide penciptaan relief keramik. Asmaul Husna merupakan nama-nama agung Allah SWT. Penciptaan Karya Tugas Akhir ini merupakan suatu transformasi bentuk dan makna nama agung Allah SWT menjadi sebuah karya relief keramik. Teori yang digunakan dalam penciptaan karya ini menggunakan teori SP. Gustami yaitu, "Bermula dari pengembaraan jiwa dalam upaya menguak gagasan kreatif pencipta seni kriya. Kendati tidak dengan istilah yang sama, kehadiran seni kriya telah berlangsung dalam kurun waktu panjang, yaitu sejak masa kehidupan berburu dan meramu, diusul kehidupan menetap dan tradisional, sampai pada zaman modern dan era global. Kehadiran seni kriya terkait keperluan hidup sehari-hari, khususnya sarana kebutuhan jasmani dan rohani. Hasilnya diperlukan masyarakat secara terus menerus, sehingga pembuatannya berlangsung turun temurun dan menjadi tradisi. Sudah tentu disertai adanya penyempurnaan, perubahan, dan perkembangan". Metodologi Penciptaan menggunakan metode dari SP. Gustami meliputi tahapan: Eksplorasi, Perancangan, Perwujudan. Karya yang diciptakan berjumlah lima buah relief yang dibentuk meggunakan teknik cetak tekan dan teknik slab (lempengan). Pembakaran karya dilakukan mencapai suhu 1150 derajat celcius, selama 8 jam dengan teknik pewarnaan menggunakan Epoxy, pigmen dan transparan glasir.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
