Abstract :
Penelitian yang berjudul Modal Musikal Markasan Dalam Penciptaan
Lagu Keroncong ini memperoleh pemahaman bahwa keroncong Markasan
lahir dari kombinasi budaya Surabaya dan luar Surabaya yang pernah
melingkungi Markasan. Namun, dalam konteks karya musik Markasan,
belum ada penjelasan meyakinkan tentang rincian modal musikal, cara
kerja, dan dampak keberlanjutan modal musikal dalam masa
dominasinya. Studi-studi pendahulu dan penelitian awal tidak
memberikan penjelasan yang memadai mengenai hal ini, termasuk
tentang kemiripan identitas modal musikal pada masa pra Markasan,
masa Markasan, dan masa pasca Markasan. Oleh karena itu, diperlukan
penelitian ilmiah yang lebih mendalam dan pembuktian yang kokoh
untuk memahami modal musikal pada karya musik Markasan demi
menjelaskan potret dominasi musik keroncong di Surabaya 1960-1965.
Penelitian ini menggunakan paradigma etnomusikologi, modal,
dan habitus untuk mengupas kajian tentang 1) modal musikal apa saja
yang digunakan Markasan, 2) bagaimana modal musikal itu digunakan
untuk mendominasi pasar musik keroncong Surabaya, 3) alasan mengapa
modal musikal itu bisa digunakan untuk mendominasi pasar musik
keroncong di Surabaya 1960-1965. Hasil temuan penelitian menunjukan
bahwa 1) Modal musikal lokal yang digunakan Markasan adalah ritme
Jula-juli Surabaya, skala nada imitasi slendro, lirik satire, dan timbre
gamelan, sedangkan modal musikal luar yang digunakan Markasan
adalah lirik romansa, ritme beskalan, skala nada imitasi pelog, dan timbre
gamelan. 2) Penggunaan modal musikal oleh Markasan tidak secara
langsung menghasilkan dominasi tanpa adanya proses kausalitas yang
melibatkan serangkaian kejadian. Proses ini menunjukkan bahwa tujuh
modal musikal dipilih oleh Markasan dan direspons positif oleh
pendengar. Modal terpilih yang diterima pendengar diadvokasi oleh
dominasi dan menjadi modal yang membentuk habitus berikutnya. 3)
Alasan mengapa Markasan dapat mendominasi selera musik pada
masanya adalah karena Markasan menggunakan modal lokal dan modal
luar secara bersamaan, sehingga mampu memenuhi tuntutan musikal
yang luas.