CERITA GARUDA (GARUDEYA) SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN RELIEF ALUMINIUM
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Institut Seni Indonesia Surakarta
Author
MURDIANTO, MURDIANTO
Subject
Kriya Seni
Datestamp
2023-11-21 08:52:25
Abstract :
Tugas akhir karya seni ini mengangkat tema cerita garudeya yang divisualisasikan pada relief aluminium. Cerita Garudeya lebih dikenal dengan cerita Garuda Wisnu Kencana, cerita ini dituliskan lengkap di kitab Adiparwa Mahabharata. cerita Garudeya menceritakan perjalanan Garuda untuk membebaskan ibunya (dewi Winata) dari perbudakan para naga, bercerita mulai dari pertaruhan dewi Winata dengan dewi Kadru yang berujung perbudakan, hingga pengabdian Garuda kepada dewa Wisnu. Bahan utama yang digunakan dalam proses perwujudan karya tugas akhir ini yaitu plat aluminium. Proses perwujudan melalui tiga tahapan yakni eksplorasi, perancangan desain dan proses pembentukan. Teori yang digunakan dalam penciptaan karya yakni menggunakan teori Monroe Beadrsley yang meliputi 3 ciri: a. Kesatuan (unity) b. Kerumitan (complexity) c Kesungguhan (intensity), dan estetika nusantara (Jawa) yang berarti proses budaya Jawa selaras dengan dinamika masyarakat yang mengacu pada konsep budaya induk. Karya yang diciptakan berjumlah lima buah relief yang dibentuk menggunakan teknik ndak-ndakan, wudulan, dan krawangan dengan finishing menggunakan langes dan clear.
Tugas akhir karya seni ini mengangkat tema cerita garudeya yang divisualisasikan pada relief aluminium. Cerita Garudeya lebih dikenal dengan cerita Garuda Wisnu Kencana, cerita ini dituliskan lengkap di kitab Adiparwa Mahabharata. cerita Garudeya menceritakan perjalanan Garuda untuk membebaskan ibunya (dewi Winata) dari perbudakan para naga, bercerita mulai dari pertaruhan dewi Winata dengan dewi Kadru yang berujung perbudakan, hingga pengabdian Garuda kepada dewa Wisnu. Bahan utama yang digunakan dalam proses perwujudan karya tugas akhir ini yaitu plat aluminium. Proses perwujudan melalui tiga tahapan yakni eksplorasi, perancangan desain dan proses pembentukan. Teori yang digunakan dalam penciptaan karya yakni menggunakan teori Monroe Beadrsley yang meliputi 3 ciri: a. Kesatuan (unity) b. Kerumitan (complexity) c Kesungguhan (intensity), dan estetika nusantara (Jawa) yang berarti proses budaya Jawa selaras dengan dinamika masyarakat yang mengacu pada konsep budaya induk. Karya yang diciptakan berjumlah lima buah relief yang dibentuk menggunakan teknik ndak-ndakan, wudulan, dan krawangan dengan finishing menggunakan langes dan clear.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
