DETAIL DOCUMENT
SIRING, GENDHING KETHUK 4 KEREP MINGGAH 8 LARAS SLENDRO PATHET SANGA: KAJIAN GARAP GENDER
Total View This Week0
Institusion
Institut Seni Indonesia Surakarta
Author
Pratama, Aldy
Subject
Karawitan 
Datestamp
2024-02-06 07:53:51 
Abstract :
Skripsi karya seni yang berjudul Siring, Gendhing kethuk 4 Kerep Minggah 8 Laras Slendro Pathet Sanga: Kajian Garap Gendèr ini, menjelaskan tentang kajian gendèran Gendhing Siring. Siring merupakan salah satu repertoar gending gaya Surakarta. Gending ini termasuk gending Kepatihan yang belum disajikan dan dikomersilkan. Tulisan ini sebagai bagian dari revitalisasi gending. Skripsi karya seni ini meyajikan Gendhing Siring dengan berbagai inovasi garap dengan berpijak pada tradisi karawitan gaya Surakarta, diantaranya adalah mandheg, garap ciblon irama wiled, dan rangkep, gendèran interpretasi ?Ya Bapak?. Penelitian karya seni ini merupakan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka, observasi, dan wawancara. Konsep dalam gagasan penggarapan gending, penulis menggunakan beberapa metode dan konsep dalam karawitan. Konsep yang digunakan diantaranya adalah konsep garap, konsep mungguh, konsep pathet, dan konsep mandheg. Analisis menggunakan teori cèngkok mati, mendapatkan hasil bahwa gending ini memiliki laras slendro pathet sanga. Ditinjau dari konsep garap (prabot atau piranti garap), pada gending ini digarap menggunakan cèngkokcèngkok laras slendro pathet sanga dengan menerapkan wiledan gendèr teknik kembang tiba sebagai pemuncul rasa tenang dan mengaplikasikan teknik ukel pancaran pada inggah supaya menimbulkan rasa prenès sebagai pembangun dinamika gending. Penggunaan gendèran kembang tiba pada mérong, ompak inggah, serta inggah irama dadi dan tanggung menjelang suwuk. Penggunaan gendèran ukel pancaran yang diterapkan pada inggah ciblon irama wiled dan rangkep dinilai mungguh atau sesuai dengan kesan gending prenès yang diharapkan penulis. Garap mandheg pada inggah gending ini mengambil konsep mandheg pasrèn, pada kenong pertama tidak dilakukan mandheg dan bertepatan kenong kedua dilakukan garap mandheg menjelang balungan puthut gelut. 
Institution Info

Institut Seni Indonesia Surakarta