DIMENSI SOSIAL TARI YOSIM (ASINGAN)
PADA MASYARAKAT YOBEH DI KAMPUNG YOBEH
DISTRIK SENTANI KABUPATEN JAYAPURA
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Institut Seni Indonesia Surakarta
Author
Winerungan, Febiola Karolina
Subject
Penciptaan dan Pengkajian Seni
Datestamp
2024-02-07 02:06:38
Abstract :
Dimensi Sosial Tari Yosim (asingan) Pada Masyarakat Yobeh merupakan penelitian yang berangkat dari fenomena serta orientasi interaksi masyarakat, yang dibawakan pada konteks lepas sambut tahun baru, sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat kepada Tuhan atas pemeliharaan hidup sepanjang tahun. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk tari Yosim (asingan) pada masyarakat Yobeh dan bagaimana tari Yosim (asingan) berperan merawat sosialitas masyarakat Yobeh. Penelitian ini menggunankan teori bentuk Anya P. Royce dan Soedarsono, selanjutnya teori sosiologi yang dikemukakan Jazuli. Metode penelitian yang digunakan yaitu etnografi tari yang di sajikan melalui pendekatan etnokoreologi, untuk melihat tari Yosim (asingan) dalam sisi-sisi sosial masyarakat Yobeh. Serta menerapkan tujuh langkah model penelitian dari Kurath. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sajian tari Yosim (asingan) memiliki bentuk struktur yang terdiri dari gerak, lintasan tari, musik tari, rias busana, tempat dan waktu pertunjukan. Dimensi sosial dalam sajian tari Yosim (asingan) memainkan peran yang penting dalam mempertahankan dan memperkuat hubungan sosial yang terjalin dalam masyarakat dan menjadi momen untuk berkumpul dan saling berinteraksi. Tertuang dalam tari sebagai cerminan dan legitimasi dalam tatanan sosial, tari sebagai wahana ekspresi ritus yang bersifat sekuler maupun religius, tari sebagai hiburan sosial atau kegiatan rekreasional, tari sebagai saluran maupun pelepasan kejiwaan, tari sebagai cerminan nilai estetik atau sebuah kegiatan estetik. Perilaku masyarakat juga terlihat dalam menjunjung tinggi nilai kehidupan yang tertuang dalam nilai-nilai sosial antara lain nilai penghormatan, nilai kekeluargaan, nilai loyalitas, dan nilai solidaritas.
Dimensi Sosial Tari Yosim (asingan) Pada Masyarakat Yobeh merupakan penelitian yang berangkat dari fenomena serta orientasi interaksi masyarakat, yang dibawakan pada konteks lepas sambut tahun baru, sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat kepada Tuhan atas pemeliharaan hidup sepanjang tahun. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk tari Yosim (asingan) pada masyarakat Yobeh dan bagaimana tari Yosim (asingan) berperan merawat sosialitas masyarakat Yobeh. Penelitian ini menggunankan teori bentuk Anya P. Royce dan Soedarsono, selanjutnya teori sosiologi yang dikemukakan Jazuli. Metode penelitian yang digunakan yaitu etnografi tari yang di sajikan melalui pendekatan etnokoreologi, untuk melihat tari Yosim (asingan) dalam sisi-sisi sosial masyarakat Yobeh. Serta menerapkan tujuh langkah model penelitian dari Kurath. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sajian tari Yosim (asingan) memiliki bentuk struktur yang terdiri dari gerak, lintasan tari, musik tari, rias busana, tempat dan waktu pertunjukan. Dimensi sosial dalam sajian tari Yosim (asingan) memainkan peran yang penting dalam mempertahankan dan memperkuat hubungan sosial yang terjalin dalam masyarakat dan menjadi momen untuk berkumpul dan saling berinteraksi. Tertuang dalam tari sebagai cerminan dan legitimasi dalam tatanan sosial, tari sebagai wahana ekspresi ritus yang bersifat sekuler maupun religius, tari sebagai hiburan sosial atau kegiatan rekreasional, tari sebagai saluran maupun pelepasan kejiwaan, tari sebagai cerminan nilai estetik atau sebuah kegiatan estetik. Perilaku masyarakat juga terlihat dalam menjunjung tinggi nilai kehidupan yang tertuang dalam nilai-nilai sosial antara lain nilai penghormatan, nilai kekeluargaan, nilai loyalitas, dan nilai solidaritas.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
