Abstract :
INTISARI
Tri Afrianto, Damar, 2015. MITOS PROPERTI WAKTU BATU
KARYA TEATER GARASI. Tesis. Teater Garasi merupakan salah
satu kelompok di Indonesia yang memiliki kesadaran tinggi pada
disiplin kesenirupaan. Hal ini tampak pada visualitas properti
yang hadir dalam lakon ?Waktu Batu?. Pada lakon ?Waktu Batu?
kehadiran properti tidak hanya sekedar dekoratif yang menempel
pada dinding-dinding pertunjukan, namun kehadirannya adalah
sebuah karya seni rupa yang memiliki simbolitas dan pemaknaan
yang berelasi dengan pertunjukan. Penelitian ini merumuskan
permasalahan sebagai berikut: (1) Bagaimana latar belakang
pengalaman Teater Garasi dalam menciptakan karya properti pada
pertunjukan lakon ?Waktu Batu??, (2) Bagaimana landasan
penciptaan visualitas properti dalam pertunjukan lakon ?Waktu
Batu? ? (3) Bagaimana makna properti yang hadir dalam
pertunjukan Teater Garasi lakon ?Waktu Batu? ?. Penelitian
menggunakan metode kualitatif yang berpijak pada paradigma
semiotika Roland Barthes, untuk menganalisis tanda-tanda dalam
visualitas properti hingga mitos dan ideologi di dalamnya.Hasil
penelitian ini menunjukan sebuah pemahaman yaitu: (1)
kesadaran kesenirupaan Teater Garasi dimulai dari proses kreatif
yang mendasarkan pada konsep laboratorium, selain itu juga
kehadiran Jompet Kuswidananto sebagai anggota Teater Garasi
yang memiliki latar disiplin seni rupa yang kuat. (2) mitologi:
Sudamala, Murwakala, Watugunung dan teks sejarah keruntuhan
Majapahit mendapatkan tempat sebagai landasan penciptaan
karya-karya properti. Penggalian tentang kelokalan tersebut tidak
hanya untuk upaya pelestarian, namun bagaimana relevansinya
sesuatu yang sudah lampau (mitos dan sejarah) dengan konteks
kehidupan hari ini. Pemahaman lain yang menjadi temuan adalah
langkah-langkah dalam menciptakan karya properti telah
dirumuskan tahapan sebagai berikut: (a) tahap kerja gali sumber
(source works) (b) tahap improvisasi, (c) tahap kodifikasi. (3) Pada
analisis semiotika Roland Barthes bahwa properti tidak hanya
sebagai dekorasi pertunjukan namun membawa sebuah
pemaknaan tentang tubuh (simbolisme manusia), ideologi tentang
kekuasan kolonialisme, ideologi tentang patriarki dan feminisme,
dan ideologi tentang tradisi versus kontemporer.
Kata Kunci: Properti, Semiotika, Waktu Batu