RESEPSI PENONTON TERHADAP MUSIK KIAIKANJENG DALAM SINAU BARENG CAK NUN & KIAIKANJENG
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Institut Seni Indonesia Surakarta
Author
Husni, Maulidana Setyarachman
Subject
Etnomusikologi
Datestamp
2024-02-27 04:54:29
Abstract :
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tentang pemakanaan penonton terhadap musik KiaiKanjeng dalam Sinau Bareng Cak Nun & KiaiKanjeng. Sinau Bareng Cak Nun & KiaiKanjeng merupakan bentuk aktualisasi dakwah melalui pertunjukan, dan salah satunya adalah pertunjukan musik. Musik KiaiKanjeng memiliki ciri khas gamelan yang nadanya bukan pelog atau slendro, tetapi nada-nada yang nantinya bisa mengalami penyesuaian dengan susunan nada musik Barat, Jawa, Arab. Bentuk sajian musik Sinau Bareng Cak Nun & KiaiKanjeng dalam setiap pergelarannya terdiri dari beberapa rangkaian babak dari awal hingga usai, antara lain (1) musik pembuka dilanjutkan dengan salam pembuka dari Cak Nun, (2) musik sholawatan KiaiKanjeng, (3) Ceramah, (4) musik interaktif, (5) diskusi dan tanya jawab, (6) salam penutup yang diakhiri dengan lagu penutup. Dari rangkaian pertunjukan tersebut kemudian terjadi proses komunikasi antara Cak Nun & KiaiKanjeng, dan jamaah, kemudian proses komunikasi tersebut diungkap menggunakan teori encoding/decoding Stuart Hall. Adalah Cak Nun & KiaiKanjeng yang berada di atas panggung sebagai pengirim pesan (encoded), yang kemudian pesan tersebut dapat dimaknai oleh para jamaah (decoded) sesuai dengan interpretasi mereka terhadap pertunjukan tersebut. Penonton memaknai musik KiaiKanjeng sebagai sebuah satu kesatuan dengan ceramah, artinya pesan dalam musik melengkapi pesan yang ada pada ceramah, musik juga dapat sebagai hiburan, dan juga pembangun suasana. Kata Kunci: Resepsi, KiaiKanjeng, Penonton
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tentang pemakanaan penonton terhadap musik KiaiKanjeng dalam Sinau Bareng Cak Nun & KiaiKanjeng. Sinau Bareng Cak Nun & KiaiKanjeng merupakan bentuk aktualisasi dakwah melalui pertunjukan, dan salah satunya adalah pertunjukan musik. Musik KiaiKanjeng memiliki ciri khas gamelan yang nadanya bukan pelog atau slendro, tetapi nada-nada yang nantinya bisa mengalami penyesuaian dengan susunan nada musik Barat, Jawa, Arab. Bentuk sajian musik Sinau Bareng Cak Nun & KiaiKanjeng dalam setiap pergelarannya terdiri dari beberapa rangkaian babak dari awal hingga usai, antara lain (1) musik pembuka dilanjutkan dengan salam pembuka dari Cak Nun, (2) musik sholawatan KiaiKanjeng, (3) Ceramah, (4) musik interaktif, (5) diskusi dan tanya jawab, (6) salam penutup yang diakhiri dengan lagu penutup. Dari rangkaian pertunjukan tersebut kemudian terjadi proses komunikasi antara Cak Nun & KiaiKanjeng, dan jamaah, kemudian proses komunikasi tersebut diungkap menggunakan teori encoding/decoding Stuart Hall. Adalah Cak Nun & KiaiKanjeng yang berada di atas panggung sebagai pengirim pesan (encoded), yang kemudian pesan tersebut dapat dimaknai oleh para jamaah (decoded) sesuai dengan interpretasi mereka terhadap pertunjukan tersebut. Penonton memaknai musik KiaiKanjeng sebagai sebuah satu kesatuan dengan ceramah, artinya pesan dalam musik melengkapi pesan yang ada pada ceramah, musik juga dapat sebagai hiburan, dan juga pembangun suasana. Kata Kunci: Resepsi, KiaiKanjeng, Penonton
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
