DETAIL DOCUMENT
CORAK ESTETIKA PERTUNJUKAN WAYANG PESISIRAN SUBGAYA LASEMAN SAJIAN KI SIGID ARIYANTO LAKON SAMBA JUWING
Total View This Week0
Institusion
Institut Seni Indonesia Surakarta
Author
Putra, Adhimas Wahyutama Pramana
Subject
Etnomusikologi 
Datestamp
2024-02-28 03:28:28 
Abstract :
Penelitian ini berjudul Corak Estetika Pertunjukan Wayang Pesisiran Subgaya Laseman Sajian Ki Sigid Ariyanto Lakon Samba Juwing. Penelitian ini bertujuan mengungkap (1) Bagaimana struktur dramatik pertunjukan wayang pesisiran subgaya Laseman sajian Ki Sigid Ariyanto lakon Samba Juwing? dan (2) Bagaimana corak estetika pertunjukan wayang pesisiran subgaya Laseman Sajian Ki Sigid Ariyanto lakon Samba Juwing? Penelitian ini berjenis deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Observasi berupa pengamatan secara langsung pertunjukan wayang lakon Samba Juwing sajian Sigid Ariyanto di tempat dan pengamatan tidak langsung berupa rekaman audio visualnya. Wawancara dilakukan secara langsung dan tidak langsung dengan teknik wawancara semistruktur kepada data primer dan tidak terstruktur kepada data sekunder. Dokumentasi yang diperoleh berupa foto dan video. Adapun analisis struktur dramatik lakon Samba Juwing sajian Ki Sigid Ariyanto dikupas menggunakan teori struktur dramatik yang dikemukakan oleh Sumanto, sedangkan analisis corak estetika dikupas menggunakan teori Nuksma Mungguh yang dikemukakan oleh Sunardi. Hasil penelitian juga menguak tentang pertunjukan wayang gagrag Laseman yang di ambang kepunahan. Keunikannya dapat dicermati pada bentuk wayang, penggunaan wayang golek pada adegan pertama dan pamungkas, dan unsur garap pakelirannya. Pertunjukan wayang gagrag Laseman sajian Sigid Ariyanto tersusun dari sepuluh adegan, yaitu jejer Trajutresna, adegan Keputren Trajutresna, peperangan Watuaji melawan Gatutkaca, gara-gara, adegan Kahyangan Ekapratala, candhakan tengah marga, adegan Dwarawati, candhakan tengah marga, candhakan area Dwarawati, adegan pamungkas. Estetika pertunjukan wayang gagrag Laseman dapat diamati pada pencapaian nuksma dalam keberhasilan dalang memunculkan kesan rame, gayeng, lucu, gobyog, regu, greget, sedhih dan prenes pada suasana peristiwa/batin tokoh. Adapun mungguh dapat diindikasi melalui kesinergisan dan ketepatan unsur garap pakeliran (catur, sabet, dan karawitan pakeliran) dalam setiap rangkaian adegan. Adapun nuansa estetik kerakyatan gayeng dan gobyog dapat dirasakan pada bedhol kayon, jejer Trajutresna dan gara-gara. Selain itu, penelitian ini juga dilengkapi dengan implikasi terhadap adanya pertunjukan wayang lakon Samba Juwing sajian Sigid Ariyanto. Kata kunci: gagrag Laseman, struktur dramatik, estetika. 
Institution Info

Institut Seni Indonesia Surakarta