Institusion
Institut Seni Indonesia Surakarta
Author
Muharram, Muhammad Ikhwan
Subject
Penciptaan dan Pengkajian Seni
Datestamp
2024-02-29 02:00:34
Abstract :
Pinisi merupakan suatu produk kebudayaan yang sarat akan makna
tertentu didalam proses pembuatannya. Terciptanya tidak sekedar
mengandalkan keterampilan dari teknis pertukangannya saja namun juga
terdapat unsur non teknis yang bersumber dari pengetahuan local knowledge
dari sosok ahli pinisi atau Panrita Lopi. Berdasarkan intuisi, hasil
pengetahuan dan pengalamannya dapat diandalkan dalam pembuatan
pinisi khususnya pada upacara ritual penebangan pohon yang kini mulai
ditinggalkan. Hadirnya ritual sebagai benteng terakhir nilai-nilai kearifan
lokal yang memberikan pengetahuan dalam mempertimbangkan kayu,
baik dari segi teknis maupun filosofisnya. Hilangnya ritual memberikan
pengaruh sosial terhadap laku hidup sebagai kontrol diri. Kini pengusaha
pinisi lebih mengutamakan kepentingan untuk mencapai keuntungan
tanpa mempertimbangkan orisinalitas dan pelestarian pinisi. Ironisnya,
kesadaran dan empati terhadap ritual menjadi salah satu penyebab
kerusakan ekosistem hingga pada krisis bahan baku. Kini pinisi semakin
problematis kehadirannya dan tentu harus mendapatkan perhatian segera.
Film menjadi salah satu media efektif upaya menalaah problematika pinisi
secara kompleks. Film ini memotret dan menciptakan presepsi baru
tentang realitas kebudayaan pinisi. Melalui fiksi realisme, film berjudul
Panrita Lopimemberikan gambaran potret kisah sejarah ritual penebangan
pohon yang terjadi di Kabupaten Bulukumba. Ceritanya dimulai dari kisah
yang direpresentasikan dengan peristiwa gejolak pengaruh modern yang
berdampak pada hilangnya nilai-nilai tradisi.