Abstract :
Penelitian Pajaga Bone Balla Anaddara Sulessana (PBBAS) merupakan
pelacakan untuk mengungkap bentuk, makna simbolik, dan sistem
pewarisan PBBAS dalam Masyarakat Luwu dengan menggunakan
pendekatan etnokoreologis dalam membedah PBBAS secara teks dan
kontekstual, yang didukung dengan beberapa teori dan di tuliskan secara
deskriptif kualitatif.Teori bentuk digunakan untuk mengungkap elemenelemen
yang terintegrasi menjadi satu kesatuan yang utuh sebagai wujud
sajian tari PBBAS. Teori simbol dan makna mengungkap simbol dan makna
teks tari dan teks pertunjukan PBBAS dalam masyarakat Luwu. Teori sistem
transmisi menguak tentang pola dan aturan-aturan dalam pewarisan PBBAS
dalam masyarakat Luwu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PBBAS
memiliki bentuk penyajian yang tidak terlepas dari tata aturan dalam istana
Kedatuan Luwu. Keseluruhan teks tari maupun teks pertunjukan PBBAS
merupakan simbol yang memiliki makna dalam masyarakat Luwu. Teks tari
merupakan simbol yang bermakna stratifikasi Ana? Arung dalam masyarakat
Luwu yang terangkum dalam nilai-nilai pangngadereng, siri? na pesse, sulapa?
eppa, dan kosmogoni masyarakat Luwu.Teks pertunjukan sebagai simbol
yang bermakna bahwa masyarakat Luwu masseddi siri?, yang berarti bahwa
masyarakat Luwu beritikad sama dalam menjaga harkat dan martabat
sebagai satu akar rumpun keluarga yaitu wija to Luwu yang memiliki
abbatireng asulessanangeng. Selain makna simbolik, juga terdapat sistem nilai
yang terangkum dalam nilai historis maupun nilai sosial yang menjadi
pembentuk kekuatan bertahan PBBAS di Kedatuan Luwu. Sistem pewarisan
PBBAS pada masa lampau ditransmisikan secara Ammanareng dengan
klasifikasi pewaris mappajaga/pappajaga dan ipajagai. Seiring berjalannya
waktu sistem transmisi lebih terbuka dengan penambahan Amannareng
Ipakalebbi/pappakalebbi, dengan pola pewarisan belajar kepada ayah/ibu
sebagai pewaris PBBAS, ikut belajar pada sanggar tari yang memiliki
legitimasi dalam mewariskan PBBAS dalam wilayah Kedatuan Luwu.
Mengerucutkan keseluruhan hasil penelitian di atas kemudian ditemukan
bahwa PBBAS termasuk di dalamnya Pajaga Sulessana merupakan media
edukasi bagi perempuan pewaris, dan media penyiapan permaisuri, dan
pembentuk pemimpin perempuan di Kedatuan Luwu. Terkhusus kepada
perempuan pewaris di masa kini, Pajaga Sulessana merupakan Pallapi siri.