Abstract :
Penciptaan karya Tugas Akhir ini dilatar belakangi oleh kearifan lokal
Upacara Ceprotan yang menjadi identitas terbentuknya Desa Sekar, Kecamatan
Donorojo, Pacitan. Penciptaan karya berfokus pada penciptaan wayang beber pada
lukis kaca yang digunakan sebagai rana sekaligus produk interior. Memadukan
antara keindahan dan kegunaan benda seni sebagai objek tontonan dan tuntutan.
Penciptaan karya rana lukis kaca ini menekankan pada alur cerita asal-usul upacara
adat Ceprotan yang dibuat menjadi empat karya. Penciptaan ini berlandaskan teori
penciptaan milik S.P. Gustami dengan tumpuan teori estetika oleh Dharsono.
Kekaryaan ini menampilkan karya kriya kayu aplikasi lukis kaca yang difungsikan
untuk menyekat dan memperindah ruangan. Mewujudkan karya rana dengan
elemen hias lukis kaca bertemakan upacara adat ceprotan ini melalui beberapa
tahap yaitu tahap eksplorasi berupa tahapan awal penulis menciptakan karya
dengan mencari dan mengumpulkan informasi dan referensi untuk mempermudah
dalam penciptaan karya rana. Selanjutnya proses perancangan karya dengan
membuat beberapa alternative desain sesuai dengan tema yang akan dibuat karya.
Tahapan terakhir yaitu tahap perwujudan, berupa mewujudkan rancangan desain
terpilih menjadi karya fungsional. Bertolak dari asal-usul Upacara Ceprotan yang
dilahirkan kembali, melalui Karya Tugas Akhir ini penulis harap dapat menjadi
bahan kajian akademik yang bermutu untuk memperluas khasanah keilmuan seni
rupa di Institut Seni Indonesia Surakarta khususnya.