Abstract :
Sinopsis
Dalam terminologi masyarakat Jawa, dapur tidak hanya
menunjuk pada bagian dari sebuah rumah. Ketika kata itu
ditambahkan akhiran ?mu?, sehingga menjadi dapurmu,
maknanya telah berubah menjadi wajah atau muka.Dapur sebagai
tempat produksi hidangan makanan. Melalui sajian hidangan
makanan dapat tercapai keharmonisan sebuah keluarga dan
keeratan tali persaudaraan.
Karya ?Dapurmu? tidak hanya sebuah peristiwa bunyi yang
dipertontonkan dengan wajah pertunjukan teater tradisi kentrung.
Namun pertunjukan yang menghalalkan keterlibatan penonton
untuk menjadi bagian dari pertunjukan. Dengan hilangnya jarak
penonton dan pertunjukan, karya Dapurmumenjadimilik dan
bagian dari nafas kehidupan masyarakat dimana pertunjukan ini digelar.