Abstract :
Skripsi ini bertujuan mengungkapkan tentang bentuk koreografi tari Bangreng di Desa Naluk Kecamatan Cimalaka
Kabupaten Sumedang yaitu yang terdapat pada kelompok Lingkung Seni Sekar Luyu. Berdasarkan permasalahan
yang penulis kemukakan dalam penelitian ini, penelitian
dilakukan lewat kajian koreografi berdasarkan sumber
data yang ada dan telah mengalami pengolahan data. Teknik
pengumpulan data, penulis menggunakan berbagai cara, yaitu
dengan cara observasi dan wawancara lewat informan, kemudian dianalisis sesuai dengan kajian yang digunakan
dalam penelitian ini.
Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah
deskriptif analisis. Yaitu untuk membuat pencandraan atau
deskripsi mengenai situasi atau peristiwa suatu obyek secara apa adanya. Analisis merupakan suatu penyelidikan
suatu peristiwa untuk mempergunakan data, melalui studi pustaka, wawancara dan observasi.
Tari Bangreng mulai hidup tabun 1965, kemudian mengalami perkembangan pada tabun 1980. Perkembangan itu dapat dilihat pada masuknya jaipongan dan dangdut, sehingga menyebabkan tari Bangreng garap "lama" jarang dipentaskan.
Hasil pengamatan menunjukan bahwa fungsi tari Bangreng
pada kelompok Lingkung Seni Sekar Luyu adalah sebagai
hiburan atau pergaulan. Susunan gerak tari Bangreng menggunakan gerak yang sederhana dan merupakan gerak
pergaulan. Pola gerak tari Bangreng terdiri dari 10
pola gerak Pola gerak tersebut adalah sembah, mincid
lontang, nyepak, adeg-adeg baplang, adeg-adeg ayun kaki, galeong, sogok, keupat, lontang maju dan langkah santeng.
Berdasarkan hasil analisis pola gerak,tari Bangreng dominan
menggunakan volume besar dan kecil, tekanan tidak teratur
dengan melakukan gerak yang kontras dari gerak sebelumnya,
tempo cepat dan menggunakan dinamika accelerando, ritardando, forte dan staccato.