DETAIL DOCUMENT
BENTUK KESENIAN CAMPUR "KRIDA BUDAYA" DUSUN GADINGAN KELURAHAN BANYUBIRU KECAMATAN DUKUN KABUPATEN MAGELANG
Total View This Week0
Institusion
Institut Seni Indonesia Surakarta
Author
Vitry, Lily Diana
Subject
Tari 
Datestamp
2016-12-05 06:41:49 
Abstract :
Kesenian Campur "Krida Budaya" merupakan salah satu jenis kesenian tradisional kerakyatan yang hidup dan berkembang atas dukungan masyarakat dusun Gadingan, Kelurahan Banyubiru, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Penulisan ini bertujunan untuk mengetahui bentuk sajian kesenian Campur "Krida Budaya", yang walaupun pernah mengalami masa suram, akan tetapi bisa bertahan hidup sampai sekarang. Dalam hal ini penulis berusahan menjelaskan mengenai pengertian, asal-usul, fungsi, organisasi,kegiatan pentas, pendukung, perkembangan, dan bentuk sajian kesenian Campur "Krida Budaya" yang meliputin: dasar penyajian, format tari, gerak, musik tari, waktu dan tempat pementasan, perlengkapan pentas, peneri,pola lantai, tata rias, busana, sesaji dan properti. Penulisan ini menggunakan metode deskriptif interpretatif. Penelitian deskriptif bermaksud untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Interpretatif merupakan penelitian suatu peristiwa yang kemudian memberi makna yang saling berhubungan dengan fakta yang diperoleh. Untuk mempermudah dalam menetapkan makna dengan mempergunakan data, melalui studi pustaka, observasi dan partisipasi serta wawancara. Data yang diperoleh menunjukan bahwa kesenian Campur "Krida Budaya" muncul sekitar tahun 1970, berdiri atas inisiatif dari Edi Sunaryo dengan alasan kesenian Campur lebih ramai dan menarik. Dalam sajian kesenian Campur "Krida Budaya" para penarinya mengalami trance yang tidak dibuat-buat dan ditarikan sekitar 60 sampai 70 penari. Hal inilah keunikan yang dapat kita jumpai pada Campur "Krida Budaya" karena banyak penari sehingga terkesan ramaidan penari yang trance bisa melakukan gerakan genjring secara kompak. Kesenian Campur berfungsi untuk memeriahkan suasana yang sifatnya hiburan dan pertunjukan dilaksanakan di tanah yang lapang dengan durasi pertunjukannya dibagi menjadi 2 babak, satu babak satu setengah sampai dua jam. Pertunjukan dilaksanakan siang maupun malam hari sesuai permintaan. 
Institution Info

Institut Seni Indonesia Surakarta