Abstract :
Wayang kulit purwa di Indonesia merupakan sebuah mitos carita Mahabarata dan
Ramayana pada zaman Hindu. Cerita Karna Tanding, merupakan bagian dari kisah Mahabarata
itu sendiri, cerita tersebut merupakan suatu pertempuran yang merupakan intisari dari
Mahabarata. Pertempuran antara sifat baik dan buruk dimana Pandawa (Arjuna) sebagai lambang
kebaikan, sedangkan Kurawa (Adipati Karna) sebagai lambang kejahatan/buruk. Cerita Karna
Tanding merupakan kisah pertempuran dua saudara kandung, akan tetapi lain ayah (Arjuna putra
dewi Kunti dengan Prabu Pandudewanata, Adipati Karna putra Batara Surya dengan Dewi
Kunti).
Meskipun berada di pihak Kurawa, namun Adipati Karna merupakan seorang kesatria
yang teguh pendirian. Ia rela mengorbankan dirinya sebagai tumbal dalam perang Baratayuda
karena ingin menumpas kejahatan Kurawa. Kedua kesatria dalam pertempuran tersebut (Karna
Tanding) merupakan seorang kesatria yang sangat sakti dan piawai dalam memanah, sehingga
pertempuran dua saudara kandung itu merupakan pertempuran yang di tunggu-tunggu oleh para
dewa. Pertempuran tersebut akhirnya dimenangkan oleh Arjuna setelah berhasil membunuh
Karna dengan panah Pasopati hingga lehernya putus.
Penulis mengambil cerita Karna Tanding tersebut sebagai ide dalam pembuatan karya
dengan mentransformasikan bentuk wajah wayang Beber dan wayang Orang pada tokoh utama
Adipati Karnadan Arjuna (wayang Orang) dengan Raden Panji (wayang Beber), Prabu Kresna
(wayang Orang) dengan Prabu Lembu Amiluhur (wayang Beber), Prabu Salya (wayang Orang)
dengan Prabu Klono Sewandono (wayang Beber). Namun demikian, dalam cerita tersebut hanya
difokuskan pada pertempuran di atas kereta. Cerita Mahabarata serial Karna Tanding tersebut
diwujudkan menjadi bentuk relief menggunakan bahan kayu yang digunakan sebagai bahan
utama pembuatan karya relief dan di dukung dengan mixs media. Tehnik yang digunakan dalam
mewujudkan relief tersebut antara lain: ukir, kolase, cetak (eksperiment). Penciptaan karya tugas
akhir ini keaslian ataupun originalitasnya dapat dipertanggungjawabkan.