Abstract :
ABSTRAK
Satriadi, 2016. PAMOR KAWALI DALAM MASYARAKAT BUGIS,
Tesis. Surakarta: Pascasarjana ISI Surakarta.
Kawali merupakan salah satu senjata tradisional masyarakat
Bugis. Kawali tidak hanya difungsikan sebagai senjata perang.
Namun melalui motif pamor dapat menunjukan harapan atau citacita
pemiliknya. Secara umum penelitian ini menggunakan
pendekatan kebudayaan.
Penelitian ini merumuskan permasalahan sebagai berikut; (1)
Bagaimana keberadaan kawali dalam masyarakat Bugis?, (2)
bagaimana bentuk kawali dan pamor kawali dalam masyarakat
Bugis?, dan (3) Bagaimana makna simbolik motif pamor kawali
dalam masyarakat Bugis?. Penelitian menggunakan metode
kualitatif dengan pendekatan konsep estetika Nusantara, untuk
menganalisis makna simbolik motif pamor pada bilah kawali. Hasil
penelitian ini menunjukkan pemahaman yaitu: (1) Kawali
merupakan senjata tradisional yang sangat dihormati orang Bugis.
istilah kawali merupakan ungkapan personifikasi dari manusia itu
sendiri. Pandangan-pandangan mengenai kawali dihubungkan
dengan nilai-nilai dalam masyarakat ikut memperkuat eksistensi
kawali juga ikut mempengaruhi bentuk dan fungsi kawali dalam
masyarakat Bugis. Adapun fungsi kawali sebagai senjata; fungsi
sosial sebagai simbol kedewasaan, sebagai penanda garis
keturunan, simbol status, alat peraga, pelengkap busana; dan
fungsi religius digunakan dalam ritual maddoja bine, penawar
penyakit dan tula? bala. (2) Bentuk kawali secara utuh terdiri dari
tiga elemen pokok, yaitu pangulu, wanoa dan laca?. Masing-masing
elemen tersebut memiliki ragamnya sendiri. Pamor kawali terdiri
dari pamor tiban (ure? tuo) dan pamor rekan (ure? ebbureng). ure?
ebbureng dapat dibuat dengan bebrapa teknik yaitu teknik lonjok,
tapping, kurissi, dan dekke? (3) Pada analisis dengan konsep
estetika Nusantara, selain penghias pada bilah Kawali, motif
pamor merupakan doa dan harapan pemiliknya. Selain itu, motifmotif
pamor yang ada pada kawali menunjukkan gambaran
mengenai kehidupan ideal masyarakat pendukungnya yaitu
tentang kekayaan (abbarampanrangeng), kelaki-lakian
(arowanengeng), kekuasaan dan kemuliaan (arajang), keselamatan
(asalamakeng), dan kerukunan dan ketenteraman dalam rumah
tangga (alaibinengeng) yang kesemua itu merupakan faktor sebabakibat
tegaknya siri?.
Kata kunci: kawali, pamor, Bugis, idealisme, simbol