Abstract :
Penelitian ?Studi Bentuk Dan Perkembangan Fungsi Serta
Aplikasinya Pada Media Lain Dalam Masyarakat Di Surakarta? ini
fokus pada perkembangan bentuk dan fungsi patung loro blonyo
beserta aplikasinya pada media lain dalam masyarakat di
Surakarta.
Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan
metode observasi langsung datang ke Museum Karaton Surakarta
dan Hotel di Surakarta. Selain itu juga melakukan penelusuran
pustaka, dan wawancara mendalam kepada budayawan,
akademisi dan masyarakat pengguna patung loro blonyo. Validitas
data yang digunakan triangulasi data dan analisisnya
menggunakan model analisis interaksi, dimana memberikan satu
perabaan yang mampu menjaring masukan serta paparan dalam
rangkuman yang bersifat reduksi data dalam penyimpulannya.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa patung loro blonyo
merupakan simbol sepasang laki-laki dan perempuan, manifestasi
bentuk tak terindera dari terindera, yang merepresentasikan Dewi
Sri dan Sadana. Patung yang disakralkan tersebut dalam
pemahaman mistik Jawa diyakini sebagai simbolisme figur
pasangan cikal bakal orang Jawa. Dalam perkembangannya
patung loro blonyo telah mengalami pergeseran bentuk dan fungsi
dari sakral menjadi profan. Patung loro blonyo adalah produk atau
hasil kebudayaan ningrat (bangsawan) sehingga masyarakat Jawa
pedesaan yang tidak mampu memilikinya telah menstranformasi
patung loro blonyo menjadi manten pari, alu lumpang, ani-ani arit.
Dalam konteks reproduksi budaya, patung loro blonyo telah
terkomodifikasi menjadi produk massal/budaya massa dengan
bentuk aplikasi dalam kaos oblong, cinderamata, dan elemen
estetis interior yang merubah fungsinya sebagai seni profan.
Kata kunci: patung loro blonyo, mitos, sakral, profan,
komodifikasi.