Abstract :
Pemakaian material komposit adalah langkah potensial yang dapat dikembangkan
di zaman sekarang karena banyaknya keunggulan di antaranya adalah massa jenis
yang tergolong rendah, kekuatan tarik yang tinggi, tahan korosi dan biaya yang
tidak terlalu besar. Namun penggunaan bahan komposit marak menggunakan bahan
yang tidak dapat terurai seperti karbon, kevlar dll. Melihat dari meliMPahnya
perkebunan salak di KM 21 Balikpapan merupakan potensi yang besar untuk
menggunakan serat pelepah salak sebagai bahan pembuat komposit. Pada penelitian
koomposit serat pelepah salak akan menggunakan metode hand lay-up dengan
variasi fiber-resin masing-masing 60/40, 70/30 dan 80/20. Pada penelitian komposit
serat pelepah salak hasil dibandingan melalui nilai rata-rata kekuatan tarik
maksimum dan harga impak yang dihasilkan. Pada pengujian tarik nilai kekuatan
tarik tertinggi yaitu 34,97 MPa pada variasi fiber-resin 80/20 sedangan untuk nilai
kekuatan tarik terendah yaitu 21,11 MPa pada variasi fiber-resin 70/30. Dan hasil
dari pengujian impak didapat harga impak tertinggi yaitu 0,317 J/mm2 pada variasi
fiber-resin 60/40 dan harga impak terendah didapat 0,091 J/mm2 pada variasi fiberresin
80/20. Pada pengujian mikrostruktur hasil pengujian tarik besar patahan
terkecil berada pada variasi fiber-resin 80%/20% sebesar 2,920?m dan besar
patahan terbesar pada variasi fiber-resin 70%/30% sebesar 4,623 ?m. Untuk void
terbanyak berada pada variasi fiber-resin 60%/40% dengan diameter 1,541 ?m dan
void paling sedikit berada pada variasi fiber-resin 80%/20% dengan diameter void
0,903?m. Pada hasil pengamatan mikrostruktur spesimen uji impak patahan
terkecil berada pada variasi fiber-resin 80%/20% sebesar 2,8826 ?m dan patahan
terbesar berada pada variasi fiber-resin 60%/40% sebesar 5,8920 ?m. Untuk void
terbanyak berada pada variasi fiber-resin 60%/40% dengan diameter 1,778 ?m dan
paling sedikit berada pada fiber-resin 80%/20% dengan diameter 1,518?m