Institusion
Institut Teknologi Kalimantan
Author
Tina Raihatul Jannah, Raihatul Jannah
Subject
QD Chemistry
Datestamp
2021-08-13 01:04:08
Abstract :
Teknik pembalutan luka (wound dressing) saat ini menerapkan metode perawatan
luka modern dengan cara mempertahankan isolasi lingkungan luka dalam keadaan
tertutup dan lembab. Ada beberapa jenis wound dressing yang telah
dikembangkan, salah satunya hidrogel. Hidrogel merupakan wound dressing
berbentuk lembaran yang memiliki kemampuan menyerap cairan luka dan
memiliki stabilitas yang baik pada pH asam sehingga dapat digunakan untuk
pengobatan luka bakar. Dalam penelitian ini, hidrogel dibuat menggunakan
polimer alami seperti pektin dan gelatin. Kedua bahan tersebut dikombinasikan
menggunakan metode ikatan silang (cross-linking) dengan penambahan asam
sitrat sebagai cross-linking agent. Penambahan asam sitrat memberikan pengaruh
terhadap karakteristik material hidrogel yang dihasilkan, sehingga diperlukan
jumlah yang tepat agar didapatkan hidrogel dengan properti material yang baik.
Hidrogel juga ditambahkan zat aktif berupa flavonoid pada ekstrak kulit buah
naga agar dapat digunakan sebagai wound dressing untuk menyembuhkan luka
bakar. Hidrogel juga ditinjau dari sisi efektivitasnya terhadap penyembuhan luka
bakar pada hewan uji mencit. Dari hasil penelitian, hidrogel dengan konsentrasi
asam sitrat 2% (Hidrogel CA2FL2) menghasilkan nilai swelling, tensile strength,
elongation tertinggi sebesar 890%, 0.05 Mpa, dan 200%. Hasil property mekanik
dari Hidrogel CA2FL2 ini dibuktikan dengan uji gugus fungsi yang telah
dilakukan, yaitu munculnya gugus karbonil C=O sebagai hasil reaksi esterifikasi
yang terjadi antara polimer dengan asam sitrat di daerah serapan 1733,9 cm-1
. Hal
itu menjadikan Hidrogel CA2FL2 sebagai acuan dalam pengujian in vivo.Hasil
yang diperoleh menunjukkan bahwa Hidrogel CA2FL2 terbukti efektif dalam
menyembuhkan luka bakar derajat IIB pada mencit dengan persentase
penyembuhan luka sebesar 75,07% dalam waktu 10 hari.