Abstract :
Kota Balikpapan merupakan kota terbesar ke-2 di Propinsi Kalimantan Timur yang
merupakan gerbang akses dari dan menuju kabupaten atau kota di propinsi kalimantan
timur dengan daerah lain di luar propinsi. Sebagai kota transit, Kota Balikpapan
menyediakan fasilitas jasa untuk menunjang pergerakan manusia di dalam kota maupun
antar kota. Hal tersebut mengharuskan Pemerintah Kota Balikpapan untuk menyediakan
sarana transportasi umum masa depan yang efektif dan efisien sesuai dengan
perkembangan kota sebagai solusi atas pertumbuhan kendaraan yang melebihi
pertumbuhan kapasitas jalan. Peluncuran Bus Sarana Angkutan Umum Massal (SAUM)
Kota Balikpapan merupakan salah satu kebijakan pemerintah untuk mengatasi
permasalahan tersebut. Pada perkembangannya, Pemerintah Kota Balikpapan melalui
Dinas Perhubungan Kota Balikpapan merencanakan pembukaan rute baru Terminal Batu
Ampar-Bandara SAMS Sepinggan. Hal ini dilakukan sebagai langkah pemerintah
memudahkan penumpang pesawat udara yang melalui Bandara SAMS Sepinggan dan
Terminal Batu Ampar menuju kota lain maupun sebaliknya dan pembukaan rute Bandara
SAMS Sepinggan-Terminal Batu Ampar menjadi solusi atas kemacetan yang terjadi
sepanjang jalur Bandara SAMS Sepinggan-KM 5 Soekarno Hatta Balikpapan.
Dengan demikian, untuk mendapatkan hasil perencanaan yang tepat maka
dibutuhkan data-data yaitu data primer berupa matriks asal tujuan kendaraan yang
didapatkan dengan survey asal tujuan kendaraan dan data sekunder berupa peta rute bus
sebagai acuan perlintasan bus SAUM serta spesifikasi bus SAUM Balikpapan. Metode
yang digunakan dalam mendapatkan data primer berupa matriks asal tujuan dengan
iv
menggunakan survey asal tujuan dimana dilakukan pencatatan plat nomor kendaraan
pada masing-masing simpang yang dilewati oleh rute rencana Bus SAUM sehingga
didapatkan jumlah perpindahan tiap ruas. Data sekunder pada penelitian ini diperoleh dari
instansi terkait yaitu Dinas Perhubungan Kota Balikpapan. Dilakukan analisis pada
penelitian yaitu pembebanan tiap ruas jalur sepanjang rute, prosentase perpindahan
pengguna kendaraan dari pengguna kendaraan pribadi berpindah ke angkutan umum
massal dengan angka perpindahan antara 5% hingga 25% dengan kelipatan 5%. Dengan
hasil perpindahan diberikan simulasi headway atau waktu antar moda 5 menit 10 menit
dan 15 menit pada pilihan jenis bus 44 penumpang maka didapatkan load factor
kendaraan bus.
Dari penelitian didapatkan load factor rata-rata pada jalur Terminal Batu Ampar-
Bandara SAMS Sepinggan sebesar 43% dan jalur Bandara SAMS Sepinggan-Terminal
Batu Ampar sebesar 34% dengan headway rata-rata 15 menit. Demand terbesar pada jalur
sepanjang rute Terminal Batu Ampar-Bandara SAMS Sepinggan yaitu jalur RSUDWIKA
dengan 31 penumpang tiap 15 menit dan Load factor sebesar 71% pada bus dan
demand terbesar pada jalur sepanjang rute Bandara SAMS Sepinggan-Terminal Batu
Ampar yaitu jalur RSUD-Simpang KM 4 dengan 26 penumpang tiap 15 menit dan Load
factor sebesar 59%. Data tersebut dapat menjadi acuan pada stakeholder terkait
implementasi pembukaan rute Terminal Batu Ampar-Bandara SAMS Sepinggan