Abstract :
Penelitian terhadap pengembangan performa turbin angin beberapa tahun belakang cenderung kepada turbin angin horizontal sedangkan turbin angin vertikal juga perlu untuk dilakukan pengembangan lebih lanjut untuk meningkatkan performanya dan menanggulangi kelemahan pada turbin angin vertikal seperti kemampuan berputar sendiri yang rendah karena rendahnya torsi yang dihasilkan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya secara Computational Fluid Dynamic (CFD) salah satu upaya sederhana dengan potensi meningkatkan performa turbin berupa koefisien daya, koefisien torsi, tip speed ratio adalah dengan penggunaan rongga (Cavity) pada sudu turbin vertikal yaitu Darrieus H-Rotor. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengembangan lebih lanjut terhadap pengaruh penggunaan Cavity pada performa turbin dan kemampuan turbin Darrieus H-Rotor untuk berputar sendiri (self starting) dengan mempertimbangkan variasi jarak Cavity dari trailing edge yang dilakukan secara eksperimen skala laboratorium. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Cavity pada sudu turbin mengakibatkan peningkatan nilai koefisien daya dan koefisien torsi dan tip speed ratio dibandingkan turbin tanpa Cavity. Pada variasi jarak Cavity dari trailing edge, menunjukkan bahwa turbin dengan jarak Cavity 0,30c dari trailing edge memiliki koefisien daya paling tinggi dengan nilai Cp 0,0235 pada TSR 1,1016 serta nilai koefisien torsi paling tinggi juga ditunjukkan pada variasi jarak Cavity 0,30c dari trailing edge dengan nilai Ct 0,0214 pada TSR 1,1016. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa penggunaan variasi jarak Cavity dari trailing edge tidak cukup berpengaruh terhadap kemampuan berputar sendiri pada turbin Darrieus H-Rotor, dibuktikan berdasarkan tidak ada perbedaan yang cukup jelas terhadap waktu yang dibutuhkan turbin untuk mencapai putaran tinggi yang stabil dari kecepatan putar yang rendah ketika kecepatan angin dinaikkan dengan nilai yang sama disetiap turbin, dengan nilai waktu ± 15 detik ketika kecepatan angin dinaikkan ke 6 m/s, ± 13 detik ketika kecepatan angin dinaikkan ke 7 m/s, ± 11 detik ketika kecepatan angin dinaikkan ke 8 m/s.
Kata Kunci: Cavity, Darrieus H-Rotor, Koefisien Daya, Koefisien Torsi, Tip Speed Ratio