Abstract :
GPS seringkali menjadi teknik lokalisasi yang banyak digunakan dalam platform kendaraan otonom, khususnya pada USV. Dikarenakan pengopreasiannya yang dilakukan diatas permukaan air pada area terbuka, membuat GPS menjadi peranan penting dalam penentuan lokasi wahana. Sistem navigasi berbasis radio ini sangat bergantung pada lokasi dan kondisi lingkungan dikarenakan kekuatan sinyal satellite yang tersedia pada suatu area. Selain itu, GPS juga dikenal memiliki akurasi yang kurang baik. Oleh karena itu, dibuatlah sistem odomoteri dengan mengimplementasikan fusi sensor yang terdiri dari IMU dan GPS. Fusi sensor dibuat dengan metode Kalman filter, metode ini menggabungkan informasi yang diterima dari GPS dan IMU untuk mengestimasi posisi wahana. Sensor GPS akan menerima data posisa wahana berupa latitude dan longitude. Lalu, sensor IMU akan menerima data akselerasi, percepatan sudut yang mana data tersebut akan digabungkan dengan data posisi dan juga kecepatan yang didapatkan oleh sensor GPS. Data-data tersebut akan diproses pada Kalman filter sehingga didapatkan estimasi posisi wahana. Hasil dari penelitian ini berupa alat sistem odometri yang terdiri dari ESP32 sebagai mikrokontroller, sensor MPU2950, dan GPS. Pengujian sistem dilakukan dengan menggerakan wahana secara manual untuk melakukan perpindahan posisi. Hasil pengujian ini didapatkan kesimpulan bahwa implementasi fusi sensor Kalman filter ini memiliki peningkatan akurasi yang cukup kecil yakni sebesar 0,04%-0,08% pada jarak 10-15 m.