Abstract :
PT Pertamina Transkontinental adalah anak perusahaan PT Pertamina
Transkontinental. Saat ini PT Pertamina Transkontinental sedang memiliki project
perluasan Gudang LLP (Lindungan Lingkungan Perairan) di Lima area yaitu Fuel
Terminal Bitung, Kendari, Kolondole, Makassar dan Toli-Toli. Pada penelitian ini
penulis mengambil lokasi di Integrated terminal Makassar dimana lokasi tersebut
mengerjakan struktur seluncuran. Selama pelaksanaan proyek terdapat masalah
yaitu keterlambatan waktu proyek yang terjadi di Integrated Terminal Makassar,
berdasarkan hasil wawancara bersama pihak perusahaan, proyek ini menggunakan
metode Bar Chart dalam penjadwalannya sehingga tidak dapat mengetahui
hubungan antar kegiatan. Oleh karena itu, untuk meningkatkan optimalisasi waktu
proyek, pada penelitian ini digunakan metode penjadwalan CPM ( Critical Path
Method) dan PERT (Program Evaluation Review Technique) untuk menghasilkan
durasi yang optimal dalam pembangunan struktur seluncuran. Dalam penelitian ini
dilakukan wawancara untuk mendapatkan data yang dibutuhkan seperti volume,
waktu pelaksanaan proyek, urutan kegiatan pelaksanaan dan kurun waktu yang
diharapkan. Pada metode CPM dibutuhkan durasi normal proyek dan kemudian
akan diolah menjadi diagram jalur kritis sehingga dihasilkan optimalisasi durasi
dari metode tersebut. Sementara itu, untuk menghasilkan durasi yang optimal
dengan metode PERT digunakan 3 jenis durasi antara lain optimisme time (a),
psimistic time (b), mostlikely time (m). Durasi yang dijadwalkan oleh pihak
perusahaan yaitu selama 149 hari. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan
metode CPM pekerjaan tersebut dapat diselesaikan selama 112 hari, lalu setelah
dilakukan perhitungan menggunakan metode PERT pekerjaan dapat dilakukan
selama 139 hari dengan probabilitas sebesar 99,89%. Merujuk pada perhitungan,
durasi metode CPM lebih cepat dari metode PERT. Hasil perhitungan kebutuhan
tenaga kerja dengan metode crashing, pada saat durasi normal total tenaga kerja
yang dibutuhkan sebanyak 64 orang, sedangkan setelah dilakukan percepatan
durasi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak sebanyak 75 orang.