Institusion
Institut Teknologi Kalimantan
Author
Tandau, Hendrick Andreas Benaya
Subject
GE Environmental Sciences
Datestamp
2021-09-07 03:48:54
Abstract :
Salah satu metode untuk perawatan tangki penyimpanan yaitu proses pickling menggunakan asam sulfat yang cepat menyebabkan korosi pada baja. Penggunaan inhibitor korosi telah dinyatakan sebagai cara yang efisien untuk mengendalikan proses korosi. Buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) merupakan tanaman yang ramai dibudidayakan di wilayah Balikpapan ini. Buah naga merah ini selain bagian
buahnya belum dimanfaatkan secara maksimal. Batang tanaman buah naga merah berpotensi sebagai inhibitor korosi karena mengandung antioksidan flavonoid.
Analisis laju korosi dilakukan dengan metode weight loss dan linear polarization resistance (LPR). Eksperimen dilakukan dalam konsentrasi ekstrak batang tanaman
buah naga merah yang bervariasi yaitu 0 ppm, 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm, 400 ppm, dan 500 ppm dengan lama perendaman 1 hari, 3 hari, dan 5 hari. Logam yang digunakan dalam eksperimen ini adalah baja JIS G3101 SS400 yang diaplikasikan sebagai tangki penyimpanan dengan lingkungan korosif berupa larutan H2SO4 2%.
Mekanisme korosi yang terjadi pada baja JIS G3101 SS 400 di lingkungan H2SO4 2% tanpa atau dengan ekstrak batang tanaman buah naga merah diamati pengamatan mikrostuktur spesimen dengan bantuan mikroskop optik. Dari
penelitian ini diperoleh hasil efisiensi inhibitor akan semakin meningkat apabila konsentrasi inhibitor semakin besar dan lama perendaman semakin berkurang.
Efisiensi paling besar terjadi pada kondisi pengujian lama perendaman 1 hari dengan konsentrasi inhibitor 500 ppm bernilai sebesar 59,57% dengan laju korosi
berdasarkan kurva polarisasi bernilai 0,47336 mm/tahun dan weight loss rata-rata sebesar 0,2073 g. Selain itu mekanisme kerja ekstrak batang tanaman buah naga
merah sebagai inhibitor akan teradsorpsi pada permukaan spesimen baja dan membentuk lapisan pelindung sehingga menghambat laju korosi yang terjadi.