Abstract :
Dalam rangka mengatasi permasalahan banjir yang menggenangi simpang 4
sempaja dengan kedalaman genangan antar 40-70 cm dan lamanya waktu genangan
yaitu antar 6-10 jam. Dilakukan pembangunan prasarana pengendali banjir, yang
mana salah satunya yaitu dengan pembangunan embung. Namun embung sempaja
yang dibangun tidak mengatasi permasalahan banjir dan hanya mampu mengurangi
durasi tergenangnya banjir. Dan embung sempaja saat ini minim perawatan sehingga
embung menjadi dangkal, hal ini dapat menyebabkan kurang optimalnya embung
dalam menampung air. Oleh karena itu dengan melihat permasalahan tersebut, maka
peneliti melakukan penelitian terkait pengidentifikasian area yang terdampak banjir
dan perspektif masyarakat terhadap keberadaan embung sempaja dalam mengatasi
permasalahan banjir pada simpang empat sempaja Kota Samarinda. Dengan
melakukan pengidentifikasian awal pada data banjir yang didapatkan dari Dinas
BPBD Kota Samarinda diketahui bahwa terdapat 5 RT yang terdampak pada sekitar
embung sempaja, yaitu RT.14, RT.24, RT.03, RT.25, dan RT.05. Dengan
menggunakan analisis deskriptif yang menggunakan pendekatan Partisipatory
Mapping, masyarakat berperan aktif dalam melakukan pemetaan area yang
terdampak banjir sehingga didapatkan peta area yang terdampak banjir sebelum dan
sesudah adanya embung, lalu setelah didapatkan peta delineasi maka akan dilakukan
penyebaran kuisioner terkait perspektif masyarakat terhadap keberadaan embung
sempaja, sehingga hasil yang akan didapatkan adalah pendapat atau pandangan
masyarakat terkait keoptimalan embung sempaja yang dibangun oleh pemerintah
dalam mengatasi permasalahan banjir pada simpang empat sempaja.