Abstract :
Pengelasan merupakan proses penyambungan logam dengan cara mencairkan
sebagian logam induk dan logam pengisi dengan tekanan atau tanpa tekanan dan
akan menghasilkan suatu sambungan yang kontinu. Terdapat berbagai macam
jenis pengelasan, salah satunya yaitu pengelasan Consumable. Pengelasan
Consumable adalah pengelasan yang elektrodanya berbentuk batang atau kawat
yang digunakan sebagai logam pengisi dalam pengelasan busur. Contoh dari
pengelasan Consumable menggunakan elektroda kawat yaitu pengelasan Gas
Metal Arc Welding (GMAW) sedangkan yang menggunakan elektroda batang
yaitu pengelasan Shield Metal Arc Welding (SMAW). Pengelasan GMAW
merupakan suatu proses pengelasan yang dioperasikan secara semi otomatis dan
memiliki hasil las yang baik. Namun pengelasan ini memiliki harga yang tinggi.
Sedangkan, pengelasan SMAW merupakan pengelasan yang dapat digunakan
untuk mengelas berbagai tipe material dengan peralatan yang sederhana dan
murah. Akan tetapi pengelasan SMAW hanya dapat dilakukan di sepanjang
elektroda yang digunakan (terbatas). Selain itu, teknologi las saat ini mengalami
perkembangan yaitu pada teknologi Additive Manufacturing (AM). Terdapat
berbagai macam metode AM yang dapat digunakan pada logam, yaitu metode
wire arc additive manufacturing (WAAM). Metode WAAM ini dapat
memproduksi objek dengan ukuran yang tidak terbatas, bahan baku yang mudah
ditemukan, dan juga biaya produksi yang rendah. Dimana untuk mengetahui sifat
mekanik yang dihasilkan dari pengelasan ini dapat dilakukan dengan uji tarik.
Dalam penelitian ini diketahui arus pengelasan dapat mempengaruhi nilai
kekuatan tarik dan struktur mikro. Semakin tinggi arus yang digunakan akan
meningkatkan nilai kekuatan tarik yang dihasilkan. Sehingga diperoleh nilai
kekuatan tarik tertinggi pada variasi arus GMAW 160 A ? SMAW 110 A sebesar
537,708 MPa. Selain itu, semakin tinggi arus yang digunakan akan memiliki
jumlah fasa ferit yang semakin banyak dan membentuk ukuran butir yang
semakin besar.