Institusion
Institut Teknologi Kalimantan
Author
Putri, Ni Putu Sriniti Novi Kartika
Subject
GE Environmental Sciences
Datestamp
2021-09-08 21:57:20
Abstract :
Penelitian ini menggunakan serat dari eceng gondok sebagai objek penelitian, di mana merupakan tumbuhan yang memiliki kandungan lignoselulosa yang terdiri dari selulosa sebesar , lignin , dan hemiselulosa . Perlu dilakukannya ekstraksi selulosa agar memperoleh selulosa yang lebih murni. Metode ekstraksi selulosa yang digunakan adalah dengan alkalisasi menggunakan larutan NaOHberkonsentrasi 17,5% dalam rasio massa:volume 1:100 dengan variasi waktu alkalisasi selama 20 menit, 40 menit, dan 60 menit dan pada metode alkalisasi ini
menggunakan metode pemanasan refluks. Pengujian yang digunakan dalam penelitian ini beberapa diantaranya adalah metode gravimetri yaitu Chesson Datta,
Fourier Transform Infrared (FTIR), dan Scanning Electron Microscope (SEM). Chesson Datta digunakan untuk mengetahui kandungan lignoselulosa secara
kuantitatif dengan cara pengurangan massa awal dan massa akhir sampel dari proses Chesson Datta. FTIR digunakan untuk mengetahui gugus fungsi yang dimiliki lignoselulosa dari setiap sampel. SEM dilakukan untuk mengetahui morfologi dari serat eceng gondok sebelum dan sesudah perlakuan alkalisasi. Diperoleh hasil Chesson Datta, dengan waktu alkalisasi yang paling optimum
adalah pada 20 menit dengan kandungan selulosa 53,3%, hemiselulosa 27,6%, dan lignin 0,3%. FTIR menunjukkan adanya gugus fungsi C=O, C=C, dan C-H milik
lignoselulosa beserta pergeseran bilangan gelombang dan perubahan absorbansi di setiap variabel. SEM menunjukkan adanya perbedaan morfologi pada serat yang
mengalami proses alkalisasi dengan yang tanpa perlakuan. Sehingga alkalisasi mempengaruhi morfologi serat eceng gondok.