Abstract :
Narkoba adalah suatu bahan yang jika digunakan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi tubuh, terutama sistem saraf pusat atau otak. Jika digunakan dalam dosis yang tinggi dan dalam jangka waktu yang lama, akan menyebabkan gangguan fisik, psikis, dan sosial pada penggunanya. Kasus narkoba umumnya terjadi pada kalangan remaja yang disebabkan karena kurangnya edukasi serta rendahnya tingkat literasi akan bahaya penggunaan narkoba. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan pengendalian narkoba dibutuhkan seperti diantaranya program preventif berupa kegiatan edukasi dan program represif berupa penindakan secara hukum. Dalam penelitian ini, akan dikaji model matematika terkait permasalahan narkoba dengan upaya pengendalian penggunanya. Model akan dibentuk ke dalam tujuh subkelas, yaitu subpopulasi rentan tinggi, subpopulasi rentan rendah, subpopulasi pengguna narkoba ringan, subpopulasi pengguna narkoba berat, subpopulasi pengguna narkoba berat dan pengedar, subpopulasi pengguna narkoba yang mendapat tindak pidana dan subpopulasi yang berhenti menggunakan narkoba. Penelitian ini melibatkan pengenalan variabel kontrol tambahan yaitu u_1 berupa pendidikan bahaya narkoba di sekolah, u_2 berupa kampanye keamanan dan hidup sehat, dan u_3 berupa sosialisasi tata cara pelaporan kegiatan penggunaan narkoba. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari solusi kontrol optimal dalam model penyebaran pengguna narkoba dengan mengurangi jumlah pengguna narkoba ringan dan pengguna narkoba berat. Pencarian kontrol optimal dalam penelitian ini menggunakan Prinsip Minimum Pontryagin, yang selanjutnya akan diimplementasikan dalam simulasi numerik dengan menggunakan metode Runge-Kutta orde 4. Hal ini bertujuan untuk memahami dinamika penyebaran pengguna narkoba secara lebih mendalam. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kontrol u_1,u_2, dan u_3 berpengaruh dalam pengendalian tingkat penyebaran narkoba.