Abstract :
Gunungapi Guntur adalah salah satu gunungapi aktif Indonesia yang terletak pada 07°8' LU dan 107°20' BT, memiliki ketinggian 2249 meter di atas permukaan laut. Kejadian erupsi Gunungapi Guntur tercatat sejak tahun 1690 yang dicirikan dengan erupsi eksplosif dan efusif. Dampak yang ditimbulkan pada erupsi Gunungapi Guntur adalah kerusakan di desa serta menimbulkan korban jiwa. Salah satu bentuk mitigasi terhadap erupsi Gunungapi Guntur adalah dengan memonitoring aktivitas vulkanik Gunungapi Guntur dengan berbagai metode seismik/kegempaan. Kegempaan Gunungapi Guntur saat ini relatif rendah, meskipun demikian gempa ? gempa yang berasosiasi dengan suplai fluida (magma), seperti gempa tipe Vulkano-Tektonik (VT) yang masih terekam. Dalam penelitian ini, dilakukan relokasi hiposenter gempa tipe VT yang terekam pada periode Januari ? Februari Tahun 2020. Metode yang digunakan dalam menentukan sebaran hiposenter dengan menggunakan metode Geiger, sedangkan metode yang dilakukan dalam relokasi hiposenter adalah metode Inversi. Pola distribusi hiposenter gempa VT tersebar pada kedalaman 1 ? 7 km di bawah kawah gunungapi, sedangkan sebaran episenter mengarah ke arah utara. Hasil hiposenter dengan metode inversi jauh lebih akurat dan tepat dalam menentukan posisi dari hiposenter gempa yang terjadi. Karena digunakan model struktur kecepatan lapisan bawah permukaan yang sesuai dengan kondisi geologi di daerah penelitian, yaitu terdapat aktivitas magmatik serta aktivitas sesar Drajat ? Kamojang dan sesar Guntur ? Gandapura di Zona Garut.