Abstract :
Peningkatan aktivitas vulkanik gunungapi aktif dapat terekam pada
seismograf. Aktivitas gunungapi memiliki dampak yang berbahaya bagi
masyarakat, sehingga perlu dilakukannya monitoring gunungapi. Salah satu
gunungapi aktif di Indonesia adalah Gunung Gede yang terletak di Kabupaten
Bogor, Cianjur dan Sukabumi. Gunungapi tersebut mengalami peningkatan
aktivitas setelah gempa yang terjadi di Cianjur. Oleh karena itu, perlu dilakukan
pemantauan aktivitas vulkanik Gunungapi Gede dengan mengetahui posisi sebaran
hiposenter. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode GAD (Geiger's
Adaptive with Damping) dan analisis particle motion pada data gempa vulkanik
Gunung Gede yang terekam pada stasiun seismik periode 2022. Hasil penentuan
posisi hiposenter gempa vulkanik Gunung Gede berada pada kedalaman 0,5-13,5
km di bawah permukaan laut sebanyak 35 kali kejadian, namun untuk posisi
hiposenter yang dominan berada pada kedalaman 0-4 km di bawah permukaan laut
dan posisi episenter dominan tersebar di sekitar puncak gunung. Arah sebaran
hiposenter dari data yang telah dianalisis dengan analisis particle motion
menghasilkan sudut azimut yang mengarah ke timur laut dari stasiun seismik ke
sumber gempa. Berdasarkan data yang telah diperoleh, dapat disimpulkan posisi
hiposenter dan arahnya berasal dari sumber gempa vulkanik yang diakibatkan
aktivitas magma dari kawah Gunungapi Gede