Abstract :
Sejak tahun 2017, telah terjadi perubahan komposisi feedstock gas alam yang menjadi jauh lebih ringan. perubahan yang terjadi pada komposisi gas alam yang digunakan sehingga berdampak pada penurunan produksi, dan juga pemakaian dan penggunaan energi. Dengan adanya permasalahan tersebut, maka diperlukan kajian dan analisis untuk mengoptimalisasikan proses produksi. Dalam analisis pemilihan material pada redesign heat exchanger yang baru. Analisis distribusi temperature fluida dilakukan untuk mengetahui heat output shell dan tube, hasil simulasi distribusi temperature fluida heat output shell terbesar terjadi pada material ASTM A213 Grade TP316 yaitu dengan nilai 313.04°C serta heat output shell terkecil terjadi pada material ASTM A213 Grade 800 yaitu dengan nilai 120.31°C, hasil simulasi distribusi temperature fluida heat output tube terbesar terjadi pada material ASTM A213 Grade 800 yaitu dengan nilai 233,21°C serta heat output tube terkecil terjadi pada material ASTM A213 Grade T11 yaitu dengan nilai 25.28°C. Analisis tegangan ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan heat exchanger terhadap beban statik, hasil simulasi tegangan terbesar terjadi pada material ASTM A213 Grade T11 yaitu dengan nilai 6,85 Mpa serta tegangan terkecil terjadi pada material ASTM A213 Grade 800 yaitu dengan nilai 3,76 Mpa. Analisis deformasi ini dilakukan untuk mengetahui besarnya perubahan bentuk material yang terjadi pada heat exchanger, hasil simulasi deformasi terbesar terjadi pada material ASTM A213 Grade 800 yaitu dengan nilai 0,0173 mm serta deformasi terkecil terjadi pada material ASTM A213 Grade T11 yaitu dengan nilai 0,0149 mm. Dari hasil simulasi yang telah dilakukan beserta analisis terkait rekomendasi material, maka material tube heat exchanger yang direkomendasikan adalah ASTM A213 Grade TP316. Material ini memiliki kemampuan heat transfer yang sangat baik nilai yield strength yang tinggi sehingga ketika material ASTM A213 Grade TP316 menerima tegangan (von misses) yang lebih tinggi maka sifat mekanik nilai tegangan yang masih terjadi nilainya berada dibawah nilai tegangan luluh material.