Abstract :
Kota Balikpapan merupakan salah satu kota dengan konsep penataan ruang yang berorientasi pada sektor perdagangan. Aktivitas perekonomian pada sektor perdagangan tidak hanya berfokus pada sektor formal saja melainkan juga mencakup sektor informal yang keberadaannya sangat nyata di lingkungan masyarakat saat ini. Salah satu fenomena yang menunjukkan perkembangan sektor informal adalah berpindahnya ruang berdagang yang seharusnya berada di pasar rakyat, sekarang berpindah mendekati pemukiman dan jalan-jalan utama kota. Fenomena ini juga terjadi di kota Balikpapan. Munculnya fenomena pasar informal ini menjadi permasalahan dan tantangan baru bagi pemerintah dalam menetapkan kebijakan tata ruang dan pengelolaaan serta penertiban pasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian penggunaan lahan terhadap persebaran pasar informal dan mengetahu faktor yang mempengaruhi munculnya pasar informal berdasarkan preferensi pedagang di Kota Balikpapan. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder dengan metode penelitian berupa analisis skoring, analisis komparatif deskriptif dengan prinsip overlay, analisis faktor dan analisis jalur (pathway analysis). Analisis skoring dan komparatif deskriptif menghasilkan karakteristik persebaran pasar informal di Kota Balikpapan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 6 kelompok faktor preferensi berdagang yang terbentuk. Kemudian dilakukan analisis jalur dan didapatkan bahwa faktor pengaruh paling kuat muculnya pasar informal yaitu faktor 1 (jarak tempuh, waktu tempuh, kondisi jalan), faktor 3 (fungsi kawasan dan daerah tidak rawan bencana), faktor 5 (ketersediaan sarana transportasi dan letak strategis), dan faktor 6 (tingkat kemudahan dan kedekatan dengan pemukiman), sedangkan faktor yang memiliki pengaruh kecil adalah faktor 2 (ketersediaan pembuangan limbah dan jaringan listrik serta air) dan faktor 4 (motivasi pedagang terdahulu dan perilaku konsumtif masyarakat).