DETAIL DOCUMENT
ANALISIS VARIASI ARUS PENGELASAN SMAW PADA PROSES HARDFACING TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKUATAN TARIK PADA BAJA ASTM A36
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Kalimantan
Author
Rohim, Abdul
Subject
TS Manufactures 
Datestamp
2023-12-27 05:08:09 
Abstract :
Dalam perkembangan teknologi industri saat ini baja menjadi bahan yang sangat penting. Baja merupakan bahan logam yang menjadi salah satu komponen utama dalam berbagai pembuatan produk, dari industri sederhana seperti kebutuhan rumah tangga hingga industri manufaktur dan infrastruktur. Baja ASTM A36 merupakan jenis baja yang umum digunakan. Baja jenis ini biasanya banyak digunakan pada konstruksi perkapalan sebagai lambung kapal dan bagian bagian pendukung lainnya. Dengan penggunaan pada konstruksi perkapalan demikian tentunya dapat mengakibatkan kegagalan pada material baja akibat penggunaan dan lingkungannya. Untuk mencegah dan mengatasi permasalahan tersebut dilakukan proses hardfacing. Proses ini dilakukan dengan penambahan lapisan pada permukaan logam dengan menggunakan proses pengelasan. Pengelasan yang digunakan adalah Shield Metal Arc Welding (SMAW) karena jenis pengelasan ini umum digunakan dalam dunia industri. Pada penelitian proses hardfacing menggunakan pengelasan SMAW untuk menambah lapisan ataupun tambah daging pada permukaan plat baja ASTM A36 dengan memvariasikan arus pengelasan yaitu SMAW 90 A, 110 A, 130 A. Selanjutnya dianalisis dengan dua pengujian yaitu struktur mikro untuk mengetahui struktur mikro yang dihasilkan serta uji tarik untuk mengetahui sifat mekanik dari suatu material apabila diberikan beban tarik. Diharapkan pada penelitian ini dapat menghasilkan material baru yang dapat digunakan pada industri. Pada penelitian ini setelah dilakukan uji mikro didapatkan pada semua variasi arus pengelasan pada bagian base metal dan weld metal didominasi dengan fasa ferrite sehingga material bersifat ulet. Hasil uji tarik menunjukkan adanya pengaruh variasi arus pengelasan dimana nilai kekuatan tarik tertinggi diperoleh pada variasi arus 110 A dengan nilai 637,67 MPa, kemudian arus 90 A dengan nilai 612,57 MPa dan kekuatan tarik terendah pada variasi arus 130 A dengan nilai kekuatan tarik sebesar 566,06 MPa. Selain itu, pola patahan setelah dilakukan uji tarik pada semua variasi arus pengelasan menunjukkan pola patahan cup and cone yang menandakan material bersifat ulet ataupun lunak. 
Institution Info

Institut Teknologi Kalimantan