Abstract :
Indonesia merupakan negara yang berada pada titik pertemuan antara tiga lempeng besar yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik. Wilayah yang rawan terjadi gempa bumi umumnya memiliki kesamaan letak geografis seperti terletak dekat dengan zona subduksi. Gempa bumi merupakan suatu peristiwa alam dimana terjadinya getaran pada permukaan bumi. Gempa bumi terjadi akibat pelepasan energi secara tiba-tiba dari pusat gempa yang merambat melalui tanah dalam bentuk gelombang getaran yang sampai ke permukaan bumi. Salah satu upaya mitigasi gempa bumi yaitu dengan menganalisis data mikrotremor menggunakan metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) untuk memperoleh gambaran lebih jelas mengenai karakterisik batuan bawah permukaan. Metode ini didasarkan pada perbandingan antara amplitude spectral komponen horizontal terhadap komponen vertikal. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan ketebalan lapisan sediman dan nilai frekuensi dominan berdasarkan data mikrotremor. Informasi ketebalan lapisan sedimen dan nilai frekuensi dominan pada daerah penelitian dapat digunakan untuk menganalisi daerah yang memiliki potensi resiko tinggi terhadap gempa bumi. Dari hasil penelitian ini didapatkan nilai frekuensi dominan 1,88 sampai dengan 18,23 Hz, faktor amplifikasi 1,74 sampai dengan 11,51, dan untuk ketebalan lapisan sedimen berkisar dari 3,62 sampai dengan 32,67 meter. Berdasarkan hasil mikrozonasi, nilai frekuensi dominan paling tinggi berada di sebelah barat dan paling rendah berada di sebelah timur. Nilai faktor amplifikasi didominasi oleh nilai yang rendah namun di sebelah timur terdapat daerah yang tinggi. Sedangkan untuk mikrozonasi ketebalan lapisan sedimen dengan nilai rendah berada di sebelah barat dan secara merata sampai di daerah timur dan namun teradapat juga di sebelah timur terdapat juga nilai ketebalan lapisan sedimen yang tinggi.