Abstract :
Hasil pengelasan yang baik ditentukan pada elektroda yang kering atau di lingkungan yang
bebas dari kelembapan. Sehingga pada penelitian ini dilakukan analisis pengaruh pengeringan
elektroda E6013 dengan diameter 2,6 dan 3,2 pada pengelasan SMAW. Material karbon rendah
baja ST 41 berbentuk plat dengan panjang 200 mm lebar 20 mm dan tebal 8 mm. Proses
penyambungan logam menggunakan tipe butt joint dengan menggunakan kampuh V dengan
sudut 30°. Menggunakan variasi arus 90 A ? 110 A, dengan elektroda yang dilakukan
pengeringan dengan suhu 120ºC, 140ºC, 160ºC dan tanpa oven. Pengujian yang dilakukan
adalah pengamatan visual, penetrant test, magnetic test, dan bending test. didapatkan hasil
cacat yang dihasilkan pada variasi suhu elektroda menggunakan visual test, jenis cacat yang
dihasilkan pada elektroda suhu 120? berupa cacat spatter dan pin hole. Elektroda suhu 140?
cacat yang dihasilkan cacat spatter dan pin hole. Elektroda suhu 160? cacat yang dihasilkan
cacat spatter. Elektroda tanpa pengovenan cacat yang dihasilkan cacat spatter dan overlap.
Didapatkan hasil pada variasi suhu elektroda mengunakan pengujian NDT jenis cacat yang
dihasilkan pada elektroda suhu 120? berupa cacat spatter dan pin hole. Elektroda suhu 140?
cacat yang dihasilkan cacat spatter, undercut dan pin hole. Elektroda suhu 160? cacat yang
dihasilkan cacat spatter. Elektroda tanpa pengovenan cacat yang dihasilkan cacat spatter, pin
hole , undercut, dan overlap. Kemudian didapatkan hasil dari pengujian DT bahwa kekuatan
uji bending pada variasi suhu elektroda memiliki nilai kekuatan bending tertinggi pada variasi
suhu elektroda 140? sebesar 138,29 Kgf/mm². Dan pada spesimen elektroda tanpa
pengovenan dengan nilai kekuatan bending terendah sebesar 96,34 Kgf/mm². Dari hasil
tersebut dapat dinyatakan variasi suhu elektroda 140? adalah hasil yang terbaik dari hasil
variasi suhu elektroda.