Abstract :
Perguruan tinggi memiliki struktur pembelian yang luas dan kompleks dengan cakupan barang dan jasa yang dibeli cenderung besar dan khusus sehingga untuk mencegah adanya praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme maka diterapkan proses pengadaan secara elektronik (e-procurement). Dalam mewujudkan keberhasilan e-procurement yang efektif dan efisien perlu dilakukan analisis sistem kerja dengan ilmu ergonomi makro yang diklasifikasikan menjadi 5 faktor utama yaitu organization, physical environment, human, technology and equipment, dan task. Dari faktor utama tersebut muncul kriteria dan sub-kriteria yang mempengaruhi keberhasilan e-procurement. Dalam menentukan urutan prioritas dari kriteria dan sub-kriteria tersebut maka digunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Dari permasalahan experts yang memiliki perbedaan pengalaman, tingkat pendidikan dan usia maka dilakukan agregasi geometric mean terhadap penilaian experts. Untuk menghindari jawaban subjektivitas karena permasalahan tersebut maka digunakan juga himpunan fuzzy dalam penyelesaian AHP. Untuk mengetahui kapabilitas dari experts karena adanya perbedaan perspektif maka dilakukan pula perhitungan terhadap nilai CWS-Index. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan prioritas dari kriteria dan sub-kriteria ergonomi makro melalui fuzzy AHP dan mengetahui kapabilitas experts pada bidang e- procurement perguruan tinggi di Balikpapan melalui CWS-Index. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa prioritas ergonomi makro dalam meningkatkan keberhasilan e-procurement perguruan tinggi di Balikpapan untuk kriteria adalah environment dan untuk sub-kriteria adalah workstation layout dengan kapabilitas experts yang berbeda-beda dalam menilai prioritas keberhasilan e-procurement tersebut. Adapun kapabilitas dari expert terbaik berasal dari perguruan tinggi STT Migas Balikpapan