Abstract :
PT XYZ sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perbaikan komponen alat berat memiliki komitmen untuk memastikan proses pengerjaan berjalan dengan cepat dan efisien. Namun, pada kenyataannya dalam proses pengerjaannya dari Tahun 2022 hingga 2023, waktu proses disassembly engine melebihi rata-rata waktu pengerjaan tersebut. Berdasarkan pengamatan pada bagian main disassembly, diperoleh 24% merupakan waktu setup yang tergolong waste sehingga perlu di reduksi secara lebih objektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui total waktu setup aktual, aktivitas internal dan eksternal, serta reduksi waktu dari metode SMED dan Fuzzy FMEA. Proses disassembly terdiri dari main disassembly, sub disassembly 1, dan sub disasembly 2. Single Minute Exchange of Dies (SMED) digunakan untuk mengidentifikasi dan mereduksi waktu setup dengan memisahkan aktivitas internal dan eksternal. Selanjutnya, penelitian ini menggabungkan metode
SMED dengan Fuzzy Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk mengidentifikasi potensi risiko dari aktivitas setup sehingga diperoleh aktivitas internal yang dapat diubah. Perubahan aktivitas eksternal akan dianalisis menggunakan metode 5-Why?s untuk mengidentifikasi akar penyebab masalah dan menemukan solusi permasalahan tersebut. Berdasarkan pengamatan diperoleh rata-rata waktu setup disassembly engine sebesar 20 jam 43 menit dengan aktivitas internal sebanyak 25 dan aktivitas eksternal sebanyak 56. Reduksi waktu setup berdasarkan metode SMED diperoleh sebesar 18% dan jika digabung dengan metode fuzzy FMEA menjadi 60% atau sebesar 8 jam 17 menit.