Abstract :
Logam berat termasuk salah satu masalah dalam pencemaran air yang dapat mengganggu kesehatan hewan dan manusia. Sensor menjadi pilihan yang tepat untuk mengetahui keberadaan logam berat. Salah satu jenis sensor yang dapat mendeteksi logam berat pada air adalah sensor resistif. Sensor resistif umumnya berbahan dasar emas, perak, bahkan keduanya sekaligus. Diperlukan bahan dasar
lain yang dapat menggantikan emas dan perak karena harganya yang relatif mahal dan keberadaannya sedikit di Bumi untuk saat ini. Grafit dan jelaga menjadi pilihan
yang menjanjikan untuk menggantikan peran emas dan perak sebagai bahan dasar sensor resistif karena secara ekonomi, harganya lebih murah. Dengan menggunakan
Polyvinyl Alcohol (PVA) sebagai bahan pengikat, metode deposisi pemintal elektrik menjadi pilihan yang baik. Metode deposisi pemintal elektrik yang
dilakukan selama 3 jam dengan tegangan ±20kV dan jarak antara ujung nozel dan kolektor ±10cm menghasilkan serat dengan ketebalan ±0,014mm. Penggunaan jelaga telah menghasilkan serat berdiameter ±25,52nm dan penggunaan grafit dapat meningkatkan diameter menjadi ±620nm. Serat PVA memiliki konduktivitas sebesar 5,8x10-9Sm-1, penggunaan jelaga dapat meningkatkan konduktivitas hingga
1,18x10-8Sm-1 sedangkan penggunaan grafit meningkatkan konduktivitas hingga 2,52x10-8Sm-1. Sensor berlapis serat PVA menghasilkan output berupa teganganyang cenderung meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi larutan PbNO3. Penggunaan jelaga dan grafit pada serat PVA dapat meningkatkan output seiring engan jumlah jelaga dan grafit yang digunakan.