Abstract :
Sifat dari lahan yang tetap namun jumlah kebutuhan yang semakin meningkat menjadikan lahan sebagai salah satu bidang investasi yang paling menguntungkan.
Pada kenyataannya, masih banyak ditemui pemilik lahan yang belum memanfaatkan suatu lahan secara optimal dengan alasan belum menghitung keuntungan dan kerugiannya. Suatu lahan di Jalan Syarifuddin Yoes, Gunung
Bahagia, Kota Balikpapan seluas 4.830 m2, merupakan lahan yang letaknya sangat strategis yang berada di kawasan Balikpapan Selatan. Lahan ini ialah lahan yang
dulunya merupakan lahan dari SPBU. Letak lahan yang berada pada jalan arteri sekunder yang letaknya di pinggir jalan membuat lahan bekas SPBU ini berpeluang
besar untuk dikembangkan menjadi bangunan komersial yang menguntungkan. Penilaian terhadap lahan tersebut dilakukan untuk mengoptimalisasi suatu lahan
peruntukan bangunan yang terbaik untuk didirikan, agar tidak salah dalam menentukan pilihan. Salah satu prinsip dasar dalam penilaian terhadap lahan yang
sering digunakan adalah Highest and Best Use (HBU), yaitu untuk mengetahui penggunaan tertinggi dan terbaik dari suatu lahan dengan menggunakan kriteriakriteria
secara fisik memungkinkan, secara legal diijinkan, secara finansial layak, dan memiliki produktivitas maksimum. Analisis Highest Best Use (HBU) ini
dilakukan untuk mencari dan mendapatkan penggunaan properti yang menghasilkan nilai lahan tertinggi setelah dibangun sebuah bangunan. Hasil dari
penelitian ini didapatkan bahwa hotel merupakan bangunan properti yang menghasilkan nilai lahan tertinggi. Alternatif penggunaan hotel mampu memberikan nilai lahan/m2 tertinggi yaitu sebesar Rp 5.888.946 dari nilai lahan awal/m2 adalah sebesar Rp 1.201.106,83 dan menghasilkan produktivitas lahan sebesar 390%. Sehingga, alternatif penggunaan hotel yang cocok untuk
dikembangkan pada lahan ini