Abstract :
Polusi udara merupakan salah satu dampak negatif dari perkembangan
industri yang pesat. Polusi udara dikeluarkan melalui cerobong asap industri
menyebar menjauhi cerobong asap sesuai dengan arah angin ke permukiman
masyarakat sekitar, dan dapat menimbulkan berbagai macam penyakit bagi
masyarakat, seperti asma dan penyempitan saluran pernapasan. Jangkauan
penyebaran polusi udara bervariasi, tergantung pada laju emisi, bentuk cerobong,
dan cuaca daerah yang diteliti. Dalam penelitian ini, menggunakan model
Gaussian plume untuk menentukan pola penyebaran polusi udara dan
konsentrasinya. Model Gaussian Plume merupakan sebuah pendekatan yang
digunakan untuk mempelajari polutan di udara karena adanya turbulen difusi dan
adveksi yang disebabkan oleh angin. Kandungan polutan yang diamati adalah
SO2, NO2, CO2 dengan masing-masing konsentrasi polutan ?g/m3, 400 ?g/m3
dan 30.000 ?g/m3. Kecepatan angin yang digunakan ada dua, yaitu 1.5 m/s dan
3.17 m/s dengan instensitas cahaya matahari yang digunakan sebesar
watt/m2. Hasil dari bentuk rekronstruksi model Gaussian Plume adalah
( )
(
) 0 .
( )
/ .
( )
/1.
Selanjutnya, diperoleh jarak aman untuk permukiman dengan menggunakan
model Gaussian Plume adalah lebih dari 1327 meter dari cerobong asap industri
dengan kestabilan atmosfer kelas C (sedikit tidak stabil). Semakin stabil kondisi
atmosfer maka, semakin jauh polutan mencapai titik maksimum dari cerobong
asap. Kondisi stabilitas atmosfer juga mempengaruhi besarnya nilai konsentrasi
maksimum. Semakin stabil kondisi atmosfer akan menyebabkan menurunnya
konsentrasi maksimal pada masing-masing polutan.