Abstract :
Krayan merupakan salah satu daerah yang memiliki perkembangan dalam
pembangunan yang tertinggal. Dalam membangun suatu pondasi ada beberapa hal
yang harus diperhatikan, salah satunya mengenai daya dukung tanah ataupun jenis
tanah pada daerah tersebut. Salah satu syarat yang paling mendasar dalam
pemasangan pondasi yaitu pondasi perlu mencapai tanah yang keras, tetapi jika
pada daerah tersebut tidak terdapat tanah yang keras maka perlu dilakukannya
pemadatan ataupun perbaikan tanah pada daerah tersebut. Maka dari itu perlu
dilakukannya identifikasi bawah permukaan terlebih dahulu. Dari latar belakang
tersebut maka dapat didapatkan tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui
stratigrafi bawah permukaan pada daerah Krayan. Identifikasi stratigrafi pada
penelitian ini menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas dengan Konfigurasi
Wenner yang didukung oleh data sekunder berupa berupa beda potensial (?V), kuat
arus (I) dan nilai faktor geometri (k) digunakan untuk menghitung nilai resistivitas
semu (????????) pada masing-masing lintasan. Penelitian ini dilakukan di 7 titik
pengukuran dengan panjang lintasan masing-masing 80 meter dan spasi antar
elektroda 5 meter. Hasil dari pengolahan data merupakan nilai resistivitas semu
(????????), dimana data ini akan dimasukkan kedalam software Res2Dinv. Hasil dari
software tersebut berupa penampang resistivitas bawah permukaan secara 2D yang
memuat panjang lintasan, kedalaman, dan nilai resistivitas batuan. Penampang
bawah permukaan secara 2D akan diintepretasikan berdasarkan dengan nilai
resistivitas batuan dan informasi geologi daerah Krayan sehingga akan didapatkan
stratigrafi bawah permukaan pada daerah Krayan. Stratigrafi bawah permukaan
pada daerah tersebut tersusun atas top soil, pasir lempungan, pasir lempungan yang
mengandung kerikil dan kerakal dengan nilai resitivitas batuan 111 ? 464 Ohm
meter, lanau dengan nilai resistivitas batuan 26,4 ? 54,5 Ohm meter dan lempung
dengan nilai resistivitas batuan 3,56 ? 12,9 Ohm meter. Dari hasil intepretasi yang
telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa pemasangan pondasi dangkal pada
daerah ini dapat dipasang pada lapisan yang dominan pasir lempungan.