Abstract :
Mesin panas ialah sebuah piranti yang dapat mengkonversi energi panas
menjadi usaha mekanis. Dalam ilmu termodinamika, terdapat empat proses
termodinamik yaitu isobarik, adiabatik, isovolume, dan isotermik. Dari keempat proses
tersebut, dapat tercipta suatu siklus, seperti siklus Brayton, kemudian siklus tersebut
diimplementasikan menjadi mesin panas. Mesin panas yang menerapkan siklus
Brayton disebut mesin panas Brayton. Penerapan mesin panas Brayton ini ada pada
mesin turbin gas. Turbin gas merupakan mesin Brayton yang sedikit dimodifikasi dan
menjadi dasar dari pembuatan mesin pesawat dan roket. Secara klasik, mesin ini
mengandung gas sebagai substansi kerjanya. Mesin ini mendapatkan energinya dari
reservoir bersuhu tinggi, dan sebagian energi tersebut dikonversi menjadi kerja
mekanis. Namun, efisiensi termal yang dimiliki oleh mesin ini mencapai 55 %,
sehingga masih perlu ditingkatkan lagi. Maka dari itu, mesin panas kuantum
menawarkan solusi dari permasalahan tersebut dengan cara mengubah sistem klasik
menjadi kuantum. Tabung berpiston yang berisi gas dianalogikan menjadi sumur
potensial takberhingga yang berisi partikel tunggal. Metode yang digunakan pada
penelitian ini adalah menggunakan suatu model analogi dari hukum pertama
termodinamika yang kemudian diterapkan ke sistem kuantum dengan partikel tunggal
sebagai substansi kerja. Sistem kuantum yang diterapkan pada penelitian ini ialah
partikel yang terjebak di dalam sumur potensial tak berhingga 1, 2, dan 3 dimensi.
Persamaan efisiensi pada mesin Brayton pada versi kuantum dengan versi klasiknya
memiliki kesamaan. Namun, efisiensi pada mesin Brayton kuantum lebih tinggi jika
dibandingkan dengan versi klasiknya.