Abstract :
Sel surya adalah salah satu alternatif untuk mengurangi penggunaan bahan
bakar fosil yang kurang ramah lingkungan. Karenanya, pengembangan material sel
surya terutama pada bagian photovoltaic menjadi tantangan para peneliti saat ini.
Salah satu material yang menjadi fokus penelitian adalah metal halida perovskite
seperti Methylammonium-lead-halide (MAPbI3). Material jenis semikonduktor
tersebut dapat diproduksi pada temperatur dibawah 200oC dan saat ini mencapai
efisiensi konversi energi sebesar 22,1%. Meskipun demikian perovskite kation MA
memiliki kekurangan pada ketahanan terhadap temperatur ruang, sehingga mulai
dikembangkan bahan serupa yang memiliki kestabilan termal lebih baik, seperti
Cesium-lead-halide (CsPbI3). Terdapat beberapa penelitian pada bahan MAPbI3
baik secara eksperimen maupun komputasi. Hasil komputasi yang terkait dengan
kemampuan absorpsi cahaya telah didapat dengan menghitung nilai sela energi
pada bahan MAPbI3. Namun belum dilakukan penelitian serupa untuk bahan
Cesium-lead-halide. Penelitian ini berfokus pada identifikasi sifat elektronik
material perovskite MAPbI3 dan CsPbI3 melalui metode komputasi material.
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan ab initio, yaitu melalui perumusan
teori fungsional kerapatan (Density Functional Theory, DFT) dengan interaksi
elektron-elektron dimodelkan melalui fungsional Generalized Gradient
Approximations (GGA) dan interaksi elektron dengan inti dimodelkan melalui
pendekatan pseudopotentials (PP) yang sudah melibatkan data relativistik.
Hasilnya, nilai sela energi dari MAPbI3 dan CsPbI3 berturut-turut sebesar 1,64 eV
dan 1,46 eV. Penggunaan pseudopotential relativistik menghasilkan nilai sela
energi 30-37% lebih baik mendekati data eksperimen. Pengaruh substansi kation
MA menjadi Cs berakibat pada penurunan pada nilai sela energi.